Kisah Istri Bongkar Jati Diri Suami Lalui Akun Palsu, Awalnya Takut Diselingkuhi dan Akhir Menangis
ia mendaftarkan akun baru yang diberi nama Hantu di Senja Hari, itu sebutannya, berpura-pura sebagai orang asing menambah akun suaminya sebagai teman.
Setelah lulus kuliah, Wen memilih untuk mempersunting Li sebagai istrinya dan menjadi sebuah keluarga yang baru.
Acara pernikahan mereka sangat meriah, banyak kerabatnya mengucapkan selamat kepada Profesor Li dan anaknya Li.
Li, Wen dan orang tuanya mendatangi setiap meja dan bersulang dengan para tamu sebagai bentuk terima kasih dan menyambut mereka.
Ketika mereka sampai ke salah satu meja yang paling pojok, ada sepasang suami istri yang buta dengan pakaian yang agak kumuh dan tampak merendah diri.
Wen dengan suara yang rendah mengatakan kepada Li "ini adalah paman dan bibi saya". Li dengan sangat antusias bersulang dengan paman dan bibinya.
"Kalian adalah satu-satunya keluarga yang Wen miliki, hari ini adalah hari pernikahan kami, kalian dengan ikhlas melakukan perjalanan jarak jauh untuk datang kesini, saya sangat bersyukur dan berterima kasih."
"Paman dan istrinya tidak tahu harus berkata apa, hanya diam-diam mengatakan, "iya, iya ...... matanya samar-samar dengan air mata."
Setelah menikah, hubungan mereka sangat baik, Li kalau ngomong lebih langsung dan tajam, Wen yang sangat patuh, selalu mengalah dan mengikhlaskan apa yang dikatakan istrinya, Li.
Ibu dari Li juga sangat senang anaknya menemukan suami yang baik, menganggap Wen sebagai anaknya sendiri. Hidup mereka sangat tentram seperti gambar pemandangan yang indah nan tenang.
Baru-baru itu, Li penasaran dengan suaminya yang sering mengucapkan kalimat itu, seakan ada sesuatu dimaksudkannya.
"Jangan berani berberbohong sekalipun padaku, jika tidak akibatnya bisa sangat serius." tutur suaminya.
Ketika festival musim semi mendekat, perusahaan Wen mengutusnya keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Saat Wen pergi keluar kota, Li akan sendirian di rumah, suaminya sepertinya menyimpan sesuatu tanpa mengatakan pada dia, apakah ia sudah berubah?
Tetapi setahunya suaminya bukan orang yang begitu,"Tidak Mungkin!", pintanya.
Apa ada kesulitan yang menimpanya di tempat kerja? Atau sesuatu yang lain?
