Ini Kisah Detik-detik Mobil Dianti Putri Tertimpa Longsor Bandara Soetta, Pengemudi Berlarian Keluar
"Saya sama pengemudi-pengemudi lain langsung keluar mobil, lari keluar terowongan," katanya. Pengendara tidak dapat melewati...
Pukul 06.00 WIB, Putri sampai di IGD RS Mayapada. Kondisinya drop, keadaan memburuk.
Dilakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama kurang lebih 30 menit. Pada pukul 06.45 pasien dinyatakan meninggal dunia.
"Teman-teman KAI ikut mendampingi di sana," kata Yado. Informasi medis itu didapatkannya dari laporan dokter dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Lokasi longsor juga berada dekat dengan jalur kereta api. PT Angkasa Pura II turut berbela sungkawa atas kejadian ini.
Momen Evakuasi Putri
Ternyata dalam mobil itu ada keluarga Putri.
Tubuh Dianti Dyah Ayu Cahtani atau biasa disapa Putri masih sangat lemah dan mengalami trauma berat usai dievakuasi dari mobilnya yang tertimbun beton dan tanah selama 10 jam akibat longsor di underpass Jalan Parimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Meski begitu, Putri sempat menanyakan nasib temannya, Mutmainah, yang diketahuinya masih terjepit di dalam mobil yang sama.
Demikian diungkapkan ayah kandung Putri, Gatot Tjahjono dalam wawancara dengan stasiun tv swasta di RSUD Kabupaten Tangerang, Selasa (6/2/2018) pagi.
Gatot menceritakan, ia turut mendampingi proses evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR gabungan di lokasi kejadian hingga anaknya itu dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang dan dirujuk ke RS Mayapada Tangerang.
Menurutnya, anaknya memang satu dari dua korban yang masih bisa diajak komunikasi oleh petugas evakuasi meski dalam kondisi terjepit himpitan mobil dan tumpukan material beton. Posisinya berada di balik kemudi.
Dan setelah Putri berhasil dikeluarkan dari dalam mobil tersebut, dia menanyakan nasib temannya yang berada di kursi penumpang depan.
"Iya, dia tanya temannya itu bagaimana? Dijawab sama petugas, itu masih proses (evakuasi)," ujar Gatot.
Selain psikis, lanjut Gatot, anaknya juga mengalami cidera di lengan kanan dan kaki. "Dia minta kakinya diganjal bantal," terangnya.
Detik-detik Beton Ambrol
Salah seorang korban, Benny Andriansyah, kepadaTribunjakarta.com, di lokasi kejadian mengatakan runtuhnya dinding dalam terowongan, terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, saat wilayah di sekitar terowongan diguyur hujan deras.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/ambrol_20180206_122516.jpg)