Ingat Slamet dan Nek Rohaya? Ini Pasangan Fenomenal Lain Beda Usia 52 Tahun
Nenek berusia 72 tahun dinikahi seorang remaja berusia 19 tahun. Saat malam pertama ini yang terjadi
POSBELITUNG.CO - Menikah menjadi sesuatu yang sangat diingikan banyak pasangan.
Namun terkadang banyak orang yang menilai usia menjadi faktor penentu kebahagian dalam berrumah tangga.
Padahal hal tersebut bukanlah satu-satunya yang harus dipenuhi.
Perbedaan usia yang terpaut jauh tidak menghalangi cinta kedua pasangan ini. Mereka pun mengaku bahagia.
Pasangan Almeda Errell (72) asal Maryville Tennessee jatuh cinta pertama kali dengan suaminya Gary Hardwick (19) saat bertemu di sebuah pesta ulang tahun tahun 2016 lalu.
Namun saat itu mereka belum bersama. Hingga akhirnya dua bulan kemudian kembali bertemu dalam sebuah acara.
Seperti yang dilansir TribunPekanbaru.com dari Daily Mail, setelah dua minggu berpacaran, Gary akhirnya memutuskan untuk melamar Almeda meski usia mereka terpaut 53 tahun.
Pasangan ini sudah menikah selama 2 tahun dan mengaku sangat bahagia dengan pernikahan mereka.
Meski memang tidak semua anggota keluarga mereka merestui hubungan itu.
"Jika kamu mencintai seseorang, umur itu hanyalah angka. Saya sekarang bahagia dan mencintainya. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama, " kata Gary.
Ia mengungkapkan tidak mempermasalahkan perbedaan usia mereka. Ia malah mengakui jika dia lebih matang daripada usianya.
"Saya tidak pernah tertarik dengan perempuan muda. Sejak berusia 13 atau 14 tahun saya sudah menyukai wanita yang lebih tua dari saya," katanya.
Keputusan menikah setelah dua minggu berkenalan memang banyak mendapat tantangan.
Rasa saling mencintai yang begitu dalam kemudian mengalahkan segalanya.
"Malam pertama kami menjadi malam yang menakjubkan," tambah Gary.
Keputusan Almeda untuk menerima lamaran Gary ini tak disetujui semua keluarganya.
Khususnya anak laki-lakinya. Hubungannya dengan pria muda ini membuat sang akan memutuskan komunikasi dengannya.
Walaupun begitu Almeda yakin akan bersama Gary hingga akhir hidupnya.
"Selama kalian mencintai orang itu, kalian harus mengikuti kata hati dan bahagia menjadi diri kalian sendiri," katanya lebih lanjut.
Slamet dan Nek Rohaya
Selamat (16) pemuda asal Desa Karangendah Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan menikahi nenek Rohaya (71).
Di mata Selamet, Rohaya merupakan sosok wanita yang berarti baginya.
Terlebih saat ia mengalami sakit malaria selama satu bulan Rohaya lah yang merawat dirinya.
"Saya tidak tahu kalau tidak ada bibik saya akan jadi apa. Beliau lah yang merawat saya."
"Kami menikah tidak ada paksaan. Kami sama-sama cinta," ujar Selamet.
Dengan pernikahan ini, kata Selamet mereka akan saling menjaga.
Ia mengaku akan saling mencintai sampai ajal menjemput.
"Kami akan saling menjaga," katanya.
Sementara Rohaya sendiri membenarkan jika Selamet pertama kali mengajak menikah.
Awalnya ia ragu, namun setelah mendengar penjelasan Selamet ia menerima hal itu.
"Dia bilang cinta mati. Kami sama-sama cinta," kata Rohaya ke depan jika ada modal akan berkebun padi.
Sementara belum ada ini mereka akan seperti biasa mengambil upahan berkebun.
"Kami menikah tidak ada paksaan. Kami memang saling suka dan cinta. Setelah menikah ini kami akan tinggal di rumah ini, anak-anak saya sudah berkeluarga dan tidak tinggal di rumah lagi," ceritanya.
Sejak hebohnya berita itu banyak orang yang terus mengikuti perkembangan berita pernikahan nenek Rohaya.
Sempat menjadi viral di dunia maya, pasangan beda generasi tersebut akhirnya diundang langsung ke Jakarta untuk menghadiri acara Hitam Putih yang dipandu oleh Dedy Corbuzier dan Chika Jessica.
Nama pasangan beda generasi itu pun sedikit memudar seiring berjalannya waktu.
Meski demikian, baru-baru ini foto keduanya kembali muncul di sosial media.
Foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii, Minggu (4/3/2018).
Dalam foto itu tampak tampak Slamet dan Rohaya sedang duduk bersama di sebuah bangku.
Rohaya tampak membawa sebuah kardus.
Apalagi melihat baju Slamet.
Sepertinya keduanya mau berangkat ke suatu tempat dengan kardus yang dibawa. (*)
