Fenomena SPG Plus-plus di Semarang, Tarifnya Rp 1 Juta hingga Rp 4 Juta Sekali Kencan
"Karena orang yang mencari SPG plus-plus ini mencari sensasi berbeda layaknya orang pacaran, pergi makan, clubing, nongkrong, baru "
Namun jika berburu langsung, menurut dia, diperlukan keterampilan komunikasi yang baik.
Sebab, seorang SPG tidak akan mungkin mendeklarasikan dirinya bisa di-BO secara terang-terangan.
"Harus ada pendekatan khusus lebih dulu, ajak ngobrol, pergi makan atau jalan-jalan," katanya.
Baca: Suami Dapat Julukan Cawapres Ganteng, Istri Sandiaga Uno Malah Beri Pesan Kocak Ini untuk Emak-emak
Baca: 5 Rahasia Kenapa Orang Jepang Banyak yang Langsing, Ternyata Tak Perlu Diet atau Olahraga Berlebihan
Jika pun ada SPG yang ketika sedang bekerja mendeklarasikan dirinya bisa di-BO, Budi menyatakan, biasanya pelanggan itu adalah orang pilihan yang memang dinilai sesuai dengan kriteria.
Dia menambahkan, SPG plus-plus lebih suka orang yang secara usia lebih tua, memiliki jabatan tinggi, dan tentunya berduit.
"Bagi dia (SPG bispak), cowok ganteng nggak penting kalau nggak punya duit. Kriteria-kriteria itu juga membuat identitas SPG plus-plus ini lebih privat atau aman, karena sama-sama saling merahasiakan," terangnya.
Tarif
Terkait dengan tarif SPG bispak, Budi menuturkan, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan PSK di lokalisasi.
Untuk satu kali kencan, minimal mereka mematok tarif Rp 1 juta, belum termasuk biaya lain-lain seperti makan dan hiburan.
"Karena orang yang mencari SPG plus-plus ini mencari sensasi berbeda layaknya orang pacaran, pergi makan, clubing, nongkrong, baru eksekusi. Berbeda dengan PSK murni yang maunya cuma berhubungan seksual," jelasnya.
Baca: Versi Akun Resmi Komunitas Nahdatul Ulama, Prabowo-Sandiaga Menangi Polling Capres dan Cawapres
Baca: Pemilik Zodiak Ini Suka Bocorin Rahasia Temannya, Hati-hati jika Curhat dengan Mereka
Budi mengatakanr, harga itu tentu saja lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan normal mereka sebagai SPG.
Menurut dia, seorang SPG dengan tampilan fisik grade A, yaitu cantik, putih, dan tinggi tarif per harinya minimal Rp 400 ribu untuk delapan jam kerja.
"Untuk SPG grade A ini tarif BO-nya juga mahal, bisa sampai Rp 3 juta-Rp 4 juta sekali kencan," tuturnya.
Seorang SPG yang menjadi PSK, dia menambahkan, mayoritas terdorong karena gaya hidup, bukan lagi kebutuhan.
Mereka ingin tampil serba punya dengan cara singkat. Apalagi terbuka peluang ke jalan itu lewat penampilan fisik menarik dan tawaran dari pihak luar.
Baca: Christian Sugiono dan Titi Kamal Pamer Kemesraan, Tak Segan Lakukan Ini di Tempat Wisata
Baca: Prajurit AS Ketakutan hingga Jenderal di Pentagon Keheranan Tahu Ilmu Hantu Prajurit Kopassus ini
"Kalau dibilang kepepet ekonomi tidak juga, karena kebanyakan latar belakang mereka dari orang mampu. Tapi lebih pada gaya hidup. Ada SPG yang kemudian nyambi jadi PSK, tapi ada juga PSK yang ingin mendapat pelanggan memanfaatkan pekerjaan sebagai SPG," imbuhnya.