9 Kronologis Tradisi Nirok Pulau Belitung, Ada Aksi Dukun Aik Sampai Kisah Buaya
Singkat kata, Nirok adalah kegiatan para pria satu kampong di sebuah Lembong yakni aliran sungai yang mulai mengering dan membentuk...
Bangkit dari diamnya, Dukun Aik pun kemudian mencabut Tirok miliknya dan menusuk-nusukkannya ke segala arah.
Lihat bagaimana gelombang air tampak melingkar berirama saat aktivitas tersebut berlangsung, seolah menjadi sinyal bagi para penghuni di dalam air.

7. Berenang ke Tengah Sungai
Selanjutnya Dukun Aik berenang ke tengah sungai sambil membawa Tirok.
Kepalanya tampak ditenggelamkan setengah, sehingga bagian mata berada di dalam air dan ubun-ubun tetap berada di atas.

8. Dukun Aik Beri Kode Dimulainya Tradisi Nirok
Dukun Aik kemudian menggapai sebuah batang yang melintangi sungai dan duduk di atasnya.
Setelah itu ia kembali menusuk-nusukkan Tirok ke dalam air seolah mengecek ke dalaman sungai dan memberi peringatan bagi para penghuni di bawah air.

Setelah itu ia pun berdiri di atas batang tersebut.
Sepintas bila dilihat dari jauh tampak Dukun Aik seolah sedang berdiri di atas air.
Ia kemudian mengusap wajah dan kembali jongkok sambil menutup mulutnya.

Para partisipan pun hanya bisa bungkam melihat aksi tersebut dan terus memperhatikan gerak-gerik Dukun Aik.
Sejurus kemudian, Dukun Aik mengangkat Tirok miliknya dan memukulkannya ke permukaan sungai.
Pukulan Tirok ke atas permukaan tersebut adalah sebuah kode yang berarti para partisipan sudah boleh menceburkan diri ke sungai.

Bagian ini tampak epic guys! Heroic! Kereeen!
Karena pada saat itu semua partisipan yang berjumlah hampir 100 orang menceburkan diri ke sungai dan menusuk-nusukkan Tirok masing-masing ke dalam sungai untuk mendapatkan ikan.

9. Merasa Terinjak Punggung Buaya
Aksi epic Dukun Aik membuat mereka yakin bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, termasuk ular mapun buaya!

“Kadang sebagian orang merasa dirinya seperti menginjak punggung buaya, tapi hal itu biasa, karena mereka yakin buaya tersebut sudah diamankan oleh Dukun Aik,” ungkap seorang warga kepada Pos Belitung.