9 Kronologis Tradisi Nirok Pulau Belitung, Ada Aksi Dukun Aik Sampai Kisah Buaya

Singkat kata, Nirok adalah kegiatan para pria satu kampong di sebuah Lembong yakni aliran sungai yang mulai mengering dan membentuk...

kolase/posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.
Dukun Aik membasuh tirok dan kemudian berdiam diri 

5. Berdoa dan Makan Bersama

Para partisipan Nirok berdoa bersama sesuai ajaran agama Islam.
Para partisipan Nirok berdoa bersama sesuai ajaran agama Islam. (posbelitung.co/Wahyu Kurniawan)

Para partisipan Nirok berdoa bersama sesuai ajaran agama Islam. posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.

Setelah memberi Dukun Aik memberi arahan, semua partisipan mengikuti doa bersama secara Islam dipimpin oleh Dukun Kampong atau bisa juga Lebay.

Kemudian setelah doa, Dukun Aik menyantap makanan ringan yang disumbangkan tadi, dan juga disantap pula oleh seluruh partisipan.

Dukun Aik menyantap makanan ringan dan kemudian diikuti warga.
Dukun Aik menyantap makanan ringan dan kemudian diikuti warga. (kolase/posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.)

Dukun Aik menyantap makanan ringan dan kemudian diikuti warga. kolase/posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.

6. Dukun Aik masuk ke dalam sungai

Dukun Aik masuk ke dalam sungai dan menancapkan Tirok.
Dukun Aik masuk ke dalam sungai dan menancapkan Tirok. (kolase/posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.)

Dukun Aik masuk ke dalam sungai dan menancapkan Tirok. kolase/posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.

Dari sini mulai bagian-bagian epic dari tradisi Nirok.

Bagaimana tidak, orang biasa mungkin akan berpikir berkali-kali untuk menceburkan diri ke sungai yang pekat dan penuh belukar pada sempandannya.

Soal buaya jangan tanya lagi, sungai mana saja di pulau Belitung ini punya potensi jadi sarang buaya, dan tentu kalian tidak akan mau jadi orang pertama yang menguji keberadaannya di sungai tersebut.

Tapi sudah menjadi tugas Dukun Aik untuk melindungi para partisipan, makanya yang pertama menceburkan diri ke sungai adalah Dukun Aik.

Sebelum turun, ia melepas alas kaki dan membawa Tirok miliknya ke dalam air.

Setelah ia menancapkan Tirok tersebut dan kemudian menebar irisan dedaunan ke dalamnya.

Dukun Aik menebar dedaunan.
Dukun Aik menebar dedaunan. (posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.)

Dukun Aik menebar dedaunan. posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.

Selanjutnya Dukun Aik membasuh Tiroknya dan kemudian diam untuk beberapa saat.

Dukun Aik membasuh tirok dan kemudian berdiam diri
Dukun Aik membasuh tirok dan kemudian berdiam diri (kolase/posbelitung.co/Wahyu Kurniawan.)
Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved