Waspada, Seks Tukar Pasangan Lebih Berisiko Terkena Penyakit Kelamin

Pesta seks tukar pasangan (swinger) berhasil dibongkar Polda Jawa Timur. Enam orang diamankan

Editor: Evan Saputra
surya.co.id/fatkhul alamy
Polisi membongkar kegiatan pesta seks pasutri swinger di Surabaya, Oktober 2018. Tiga pasutri jadi diamankan. 

Satu dari sembilan pasien adalah seorang swinger, dengan usia rata-rata 43 tahun.

Secara keseluruhan, ditemukan tingkat gabungan penyakit menular seksual Chlamydia dan gonore menjangkiti lebih dari 10 persen di antara orang-orang normal, 14 persen di antara pria gay, di bawah 5 persen pada wanita PSK, dan 10,4 persen di kalangan swingers.

Swinger wanita memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi daripada pria dewasa.

Satu dari 10 swinger yang lebih tua memiliki penyakit seksual Chlamydia dan sekitar satu dari 20 memiliki kencing nanah (gonore).

Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang paling umum di kalangan wanita dan 70 persen kasus tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Infeksi bakteri dapat menyebabkan penyakit radang panggul, kehamilan ektopik dan infertilitas.

Gonore adalah infeksi bakteri lain yang juga dapat menyebabkan infertilitas jika tidak ditangani.

Niekamp mengatakan bahwa jika kelompok seperti orang muda, pria gay dan PSK relatif mudah untuk melakukan perawatan kesehatan untuk indentifikasi dan penanganan dini, para swinger justru umumnya komunitas yang tersembunyi.

"Itu membuat mereka (swinger) sangat sulit dijangkau," katanya.

"Karena mereka begitu tersembunyi dan dalam beberapa hal juga terstigmatisasi, sulit bagi mereka untuk melakukan tes dan pengobatan IMS."

Sumber: Intisari
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved