Terapi Setrum Hingga Wanita, Begini Cara Orang Dulu 'Sembuhkan' LGBT, Ada 7 Cara
Beberapa waktu lalu, viral grup Facebook komunitas gay di Garut, Jawa Barat. Mengutip Tribun Timur.com
POSBELITUNG.CO - Beberapa waktu lalu, viral grup Facebook komunitas gay di Garut, Jawa Barat.
Mengutip Tribun Timur.com, salah satu dari empat grup gay di Facebook tersebut bahkan dikhususkan bagi siswa SMP dan SMA.
Tak ayal, grup gay Facebook ini membuat warga terutama orangtua menjadi resah.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pun mengaku prihatin dengan adanya grup penyuka sesama jenis itu di media sosial facebook.
Menjadi gay, lesnian, biseksual, atau transgender (LGBT), bagi sebagian orang dianggap tidak normal.
Anggapan ini bahkan sudah ada sejak masa lalu.
Bahkan banyak LGBT yang terbunuh selama bertahun-tahun dan menghadapi penganiayaan di masa lalu.
Di masa lalu, berbagai terapi pernah dilakukan untuk "menyembuhkan" orientasi seks kaum LGBT yang dianggap sebagai sebuah "kelainan".
Dilansir dari listverse.com, ini adalah cara yang dilakukan untuk "menyembuhkan" LGBT di masa lalu dan beberapa masih digunakan hingga saat ini.
1. Terapi setrum
Tahun 1970-an di AS, golongan gay dianggap sebagai gangguan mental. Bahkan American Psychiatric Association menganggapnya sebagai penyakit jiwa.
Banyak homoseksual menganggap dirinya sakit dan mencari pertolongan pada dokter.
Mereka ditunjukkan gambar-gambar yang dapat merangsang gairah homoseksual dan akan mendapat setruman.
Dasar psikologis digunakan agar otak tersugesti kenikmatan yang mereka rasakan berakibat pada kesakitan sehingga mereka tidak menyukainya lagi.
Setruman tersebut dipasang pada alat kelamin.
