Aksi Demonstrasi Guru Honorer, dari Menginap di Depan Istana hingga Ancam Tak Memilih

"Pak Jokowi mau nyalon nih, ada massa begitu banyak, berarti kan enggak butuh suara (guru honorer). Ya sudah kalau enggak butuh suara,"

Kolase
Jokowi dan aksi unjuk rasa para guru honorer 

Posko evakuasi berada di Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya saat berbincang dengan seorang pedagang di Pasar Bogor, Jawa Barat, Senin (30/10/2018) malam (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya saat berbincang dengan seorang pedagang di Pasar Bogor, Jawa Barat, Senin (30/10/2018) malam (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)

Lalu pada malam harinya, pukul 22.00 WIB, saat sebagian guru honorer sudah terlelap tidur di sebrang Istana, Jokowi memilih blusukan ke pasar di wilayah Bogor untuk mengecek harga sembako.

Keesokan harinya, saat ditanya wartawan soal demo guru honorer, Jokowi pun enggan menjawab.

Ia hanya tersenyum dan langsung pergi meninggalkan wartawan.

Padahal sebelumnya Jokowi mau menjawab pertanyaan seputar acara Indonesia Science Expo yang dihadirinya.

Baca: UMP 2019 Diumumkan Hari Ini, 1 November di 33 Provinsi, Segini Besarannya

Baca: Gadis Ini Hampir Buta Gara-gara Bulu Mata Palsu, Ternyata Ada Hal Ini

Sikap cuek Jokowi ini disesalkan oleh Titi.

"Kami diabaikan. Senangnya blusukan saja itu presiden entah kemana. Tetapi kami tidak diperhatikan," kata Titi.

5. Kata Menteri PanRB

Secara hukum (de jure) sebenarnya permasalahan Tenaga Honorer Kategori 2 (THK 2) sudah selesai dan harus sudah diahiri pada tahun 2014 sebagaimana diatur dalam PP Nomor 56 Tahun 2012, namun demikian dalam realitanya masih ada persoalan khususnya bagi sekitar 439 ribu lebih THK 2 yang tidak lulus seleksi di tahun 2013.

"Masalah honorer ini sudah mengemuka dari tahun 2004 dan pemerintah sudah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap para honorer tersebut, baik THK1 maupun THK2," ungkap Menpan-RB Syafruddin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Jakarta. Jum'at (2/11/2018).

Dijelaskan Menteri, sampai tahun 2014 pemerintah sudah mengambil langkah-langkah yang cukup masif dan progresif dengan mengangkat secara otomatis 900 ribu lebih THK 1 dan sekitar 200 ribu THK 2 menjadi PNS.

"Jadi apabila rujukannya hukum karena kita adalah negara hukum, maka permasalahan honorer seharusnya sudah selesai tahun 2014 seiring dengan diangkatnya kurang lebih 1,1 juta THK 1 dan THK 2 menjadi PNS," tegas Syafruddin.

Baca: Lion Air JT 610 Jatuh, Pilot Batik Air Ini Bongkar Kondisi Maintenance Pesawat di Lion Grup

Baca: BPJS Ungkap Gaji Pilot Lion Air JT610, Ternyata Hanya Rp 3,7 Juta, Berapa Seharusnya di Indonesia?

Lebih lanjut diterangkan bahwa dampak dari kebijakan tersebut saat ini komposisi PNS didominasi oleh Eks THK 1 dan THK 2. Dari 4,3 juta lebih PNS, sebesar 26 % terdiri dari Eks THK 1 dan THK 2 yang sebagian besarnya diangkat secara otomatis tanpa tes.

Namun demikian, disampaikan Menteri bahwa pemerintah tetap memberikan perhatian serius untuk mengurai dan menyelesaikan permasalahan honorer Eks THK 2. Ditekankan berkali-kali oleh mantan Wakapolri ini bahwa Pemerintah sama sekali tidak menafikan jasa para tenaga honorer yang telah bekerja dan berkeringat selama ini.

Dalam penyelesaiannya, Pemeritah harus memperhatikan kondisi dan kebutuhan obyektif bangsa serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karena itu, Pemerintah telah menyiapkan skema penyelesaian sebagai berikut:

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved