Diburu Kader PDIP, Berikut 7 Fakta di Balik Poster Jokowi Bermahkota Raja

Diburu Kader PDIP, Pemasang Poster Jokowi Raja Jawa Ternyata Relawan Jokowi-Ma'ruf Sendiri...

kompas.com
Presiden Joko Widodo memakai pakaian adat Jawa. 

2. Pemasangan Poster Jokowi Bermahkota Melanggar Peraturan.

Sejumlah poster Jokowi bermahkota di Boyolali tertempel di pohon dengan menggunakan paku.

Hal itu merupakan sebuah pelanggaran kampanye.

Baca: Hotel Bawah Tanah Nan Megah Pertama di Dunia Dibuka di China, Ini Potretnya

Baca: Ingat, 10 Kebiasaan Ini Dapat Merusak Ginjal, Hindari Sebelum Terlambat!

Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Boyolali, Sarno meminta anggotanya untuk melepas poster tersebut.

"Setelah menerima instruksi dari DPD PDIP Jawa Tengah langsung kita tindaklanjuti dengan melakukan pelepasan atribut itu, baik yang terpasang di pohon-pohon maupun mobil angkutan," kata Sarno, Selasa (13/11/2018).

3. Para Pemasang Dibayar Mulai dari Rp 10.000.

Saat hendak mencopot poster tersebut, pihak PDIP sempat bertemu orang yang akan memasang atribut kampanye tersebut.

Selain mencegah, pihak PDIP juga menanyakan perihal pemasangan atribut kampanye.

Menurut keterangan Bambang Pacul, sapaan akrab Bambang Wuryanto, pemasang dikomando di Hotel Siliwangi, Semarang.

Mereka mengaku rakyat biasa yang mendukung Jokowi dan sedang membutuhkan uang.

Baca: Pria Ini Mengaku Menyesal Jawab Telepon Ayahnya Selama 18 Detik, Ini Ternyata Alasannya

Baca: Unggahan Terbaru Syahrini Ini Langsung Curi Perhatian, Intip Potretnya di Sini

"Dibayar Rp10.000 per poster, itu di luar APK. Setiap desa pasang 10, kalau di Jateng ada 8.000 desa, berarti Rp 80.000," kata Bambang.

Tak hanya poster, terdapat informasi bahwa ratusan sopir angkot juga dibayar Rp 100.000 untuk pemasangan stiker 'Raja Jokowi' di angkutan mobil mereka.

Sedangkan, di Pati dan Blora para sopir angkot dibayar hingga Rp 150.000.

4. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sebut Adanya Kampanye Hitam

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menilai adanya black campaign atau kampanye hitam pada tersebarnya atribut Jokowi mengenakan mahkota tersebut

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved