Allahuakbar! Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus & Muntahkan Material Sekitar 2000 Meter

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB memposting video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus.

Penulis: Teddy Malaka |
Instagram/ Sutopo
Video detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus 

POSBELITUNG.CO, LAMPUNG -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB memposting video detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus.

Pada video itu, warga yang melihat peristiwa itu langsung mengumandangkan takbir.

"Allahuakbar, meletus lagi," suara di video tersebut.

Pada video itu terlihat jelas letusan dari Gunung Anak Krakatau dari dekat.

"Gunung Anak Krakatau kembali meletus beberapa kali pada 3/1/2019. Pukul 10.17 WIB tinggi letusan sekitar 2.000 meter, pukul 12.03 WIB tinggi 1.600 meter, pukul 16.30 WIB tinggi sekitar 1.500 meter.

Selama pukul 12.00-18.00 WIB terjadi 16 kali letusan, 5 kali hembusan. Asap kawah bertekanan sedang dengan tinggi 300-2.000 meter dari puncak kawah. Letusan Gunung Anak Krakatau yang divideokan kapal patroli TNI AL pada 3/1/2019 pukul 16.30 WIB.

Status Siaga (level 3). Di dalam radius 5 km tidak boleh ada aktivitas masyarakat," tulis Sutopo pada postingannya.

Diberitakan sebelumnya, Kamis (3/1/2019) siang Pukul 12.03 Wib, Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM menyampaikan Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 3 Januari 2019 pukul 12:03 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.600 m di atas puncak (± 1.710 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi ± 1 menit 10 detik.

Tidak terdengar suara dentuman Saat ini G. Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah, " demikian isi laporan terbaru itu.

Sementara itu Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menemukan retakan baru di badan Gunung Anak Krakatau

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, retakan muncul setelah gunung mengalami penyusutan dari sebelumnya 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi hanya 110 mdpl.

Hal itu disampaikan Dwikorita di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).

"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut. Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," kata Dwikorita seperti dikutip dari kompas.com.

Dirinya menduga retakan terjadi lantaran adanya getaran tinggi yang muncul saat gunung erupsi.
Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved