Kabar Terbaru Ustaz Arifin llham dari Malaysia, Curhat Soal Doa yang Bisa Mengubah Takdir

Ustaz Arifin Ilham dibawa ke rumah sakit di Malaysia untuk melanjutkan pengobatan penyakit yang dideritanya

Penulis: Teddy Malaka |
Insatgram/alvin_411-kh_m_arifin_ilham-ameer_azzikra
Kondisi Ustaz Arifin Ilham 

POSBELITUNG.CO, MALAYSIA -- Ustaz Arifin Ilham dibawa ke rumah sakit di Malaysia untuk melanjutkan pengobatan penyakit yang dideritanya. Apa kabarnya sekarang?

Melalui laman Facebook miliknya, K. H. Muhammad Arifin Ilham mengabarkan kondisinya yang sedang terbaring beristirahat karena kondisi kesehatannya itu.

Namun dalam kesempatannya itu, Ustaz Arifin Ilham mengungkapkan dirinya sangat percaya pada doa.

Bahkan menurutnya keajaiban doa dapat mengubah takdir seseorang.

Ia mencontohkan beberapa keajaiban yang dirasakan sejumlah nabi.

Berikut petikan postingannya:

"Keajaiban Doa

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

SubhanAllah sahabatku jangan sekali kali meremehkan doa.

Doa itu perintah Allah, 
doa itu ruhnya ibadah, 
doa itu membuat Allah cinta kepada hambaNya "Anta abdy" engkau hambaKu jawab Allah ta'kala hambaNya berdoa kepadaNya, 
apalagi sampai merengek menangis penuh harap, Allah nyatakan kecintaanNya pada hambaNya itu.

Para nabi semua dipersenjataai doa. 
Nabi Adam diampuni dan dimuliakan Allah setelah doa taubatnya (QS Al A'rof 23), 
nabi Yunus diselamatkan karena doa penyesalannya (QS Al Anbiya 87-88), 
nabi Muhammad dimenangkan karena doa kesabarannya (QS Al Baqoroh 214).

Rasulullah bersabda, "Tidak ada yg bisa merubah qodho Allah kecuali doa". Saking dasyatnya doa bisa merubah qodho Allah, begitulah cara Allah menghormati menyayangi hamba yg berdoa. TIDAK ADA YG MUSTAHIL BAGI ALLAH, semua bisa terjadi dg iradah dan qudrahNya (QS Yasin 82). Karena itu sahabatku. Jangan pernah bosan apalagi putus asa berdoa, yaqinlah semua masih bisa terjadi atas IZINNYA.

Allahuumma ya Allah qobulkanlah doa hambaMu, aaamiin.

SubhanAllah walhamdulillah arifintulis ini dalam rehat berbaring dalam ujian rahmat ampunan Allah, insyaAllah," tulis K.H Arifin Ilham.

Ustaz Arifin Ilham diberangkatkan ke Penang, Malaysia, Kamis (10/1/2019), untuk menjalani perawatan medis intensif.
Ustaz Arifin Ilham diberangkatkan ke Penang, Malaysia, Kamis (10/1/2019), untuk menjalani perawatan medis intensif. (Instagram @yusufmansurnew.)

Ustaz Arifin Ilham menulis pesan kematian lewat akun Facebook pribadinya ketika dirinya sedang berjuang keras melawan penyakit kanker kelenjar getah bening di Malaysia pada Sabtu malam 12 Januari 2019. 

Pesan-pesan yang dia tulis di Facebook membuat akunnya banjir tangis dan doa dari para jamaah yang selama ini mencintai ceramah-ceramah Ustaz Arifin Ilham.

Pantauan TribunStyle.com, pesan kematian Ustaz Arifin Ilham hingga Minggu pagi 13 Januari 2019 pukul 05.30 WIB sudah di-share 651 kali, dibanjiri komentar doa dan tangis haru sebanyak 361 komentar.

Jumlah yang me-like atau bersimpati dengan pesan-pesan religiusnya mencapai 2.900.  

Foto Profil Ustaz Arifin Ilham di akun Facebooknya ()
Berikut ini TribunStyle.com kutip pesan kematian yang ditulis Arifin Ilham ..

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.

Siapa aku? Ya, aku dari tiada, sekarang ada, itu juga hanya sebentar, kembali lagi tiada.

Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, terus ke atas hingga mendarat di Datuk manusia, Nabi Adam dan Bunda Hawa.

Ujung-ujungnya kita harus menyebut kita adalah bani Adam, keturunan Adam ‘alaihis salam

Sementara bahan dasar moyang kita itu dari tanah, sekarang di atas tanah, semua yang kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah.

Ya, aku yang selalu apik merawat tubuh ini, ternyata calon bangkai yang berkalang tanah.

Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat.

Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup.

Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.

Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya.

Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya.

Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesakkan rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku.

Inilah yang menjadi asbab bersemangat dalam mencari rejeki yang halal, kuat bestari dalam beramal silaturahim, sayang pada keluarga, sayang pada semua apalagi pada yang papa lebih-lebih pada saudara-saudara yang tertindas. 

Merenungi siapa aku, menjadikan diri ini disibukkan dg perbaikan diri, dan sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek.

Lunglai sudah jika teringat akan siapa diri ini.

Tertatih jasad ini dalam mengimbangi gelora ruh dan hati yang terus berjibaku menuju-Nya.

Terluap "khouf" rasa takut hebat kpd-Nya dan "rojaa" berharap sangat kpdNya.

Bergelayut sedih berbaur bahagia. Putaran waktu di dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama-lamanya.

Sebentar, tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main-main apalagi maksiat.

Umurku tidak sepanjang perjuanganku. Sementara dosaku banyak, ilmuku kurang, keadaan inilah membuat waktu hidup ini terasa semakin sebentar.

Duhai kalian, Abah yang telah berpulang, Mama, anak-anakku, istri-istriku, anak-anak yatimku, anak-anak santriku, keluargaku, guru-guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FB-ku, instgram-ku, saudara-sauadaraku di Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Ughur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri Indonesia tercinta ini, telah masuk merenggut hati dan pikiranku.

Diri ini, demi Allah, sayang semua, cinta semua karena Allah.

Rasanya tidak disebut doa, kecuali kalian semua bagian doaku. Aku ingin semua damai dalam naungan Syariat-Nya dan hidup bahagia dalam Sunnah Nabi-Nya, sehingga negeri tercinta kita Indonesia hidup damai aman dalam penuh berkah Allah.

"Allahumma ya Allah ampunilah diri ini, dan semua kami. Selamatkanlah kami dari semua fitnah dunia dan kezholiman, dan terimalah mereka yg wafat sebagai syuhada disisiMu...

SubhanAllah air mata ini terus mengalir dalam oase hati ini krn sayangnya abang pada antum semua krn Allah . (*)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved