Kisah Hang Tuah, Pengawal Kerajaan Malaka yang Pernah Hampir Dihukum Mati Gara-gara Skandal Selir
Sering sekali dijumpai nama Hang Tuah. Baik itu nama jalan, Universitas Hang Tuah yang ada di Surabaya, hingga nama klub Indonesia Basketball League.
POSBELITUNG.CO - Sering sekali dijumpai nama Hang Tuah. Baik itu nama jalan, Universitas Hang Tuah yang ada di Surabaya, hingga nama klub Indonesia Basketball League (IBL).
Nama Hang Tuah itu berasal dari nama ksatria yang hidup di Malaka pada abad ke-15, lebih tepatnya saat pemerintahan Sultan Mansur Shah.
Hang Tuah dikenal sebagai seorang laksamana kuat dan merupakan salah satu pakar bela diri pencak silat terhebat dalam sejarah Melayu.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari figur yang kisahnya bisa ditemukan dalam Hikayat Hang Tuah maupun Sejarah Melayu itu.
• Sosok Karl Donitz Panglima Penerus Hitler, Pimpin Jerman hingga Kena Serangan Jantung
1. Masa Kecil
Hang Tuah diperkirakan lahir pada 1444 di Malaka (kini Malaysia), dan merupakan putra dari pasangan Hang Mahmud dan Dang Merdu Wati.
Saat kecil dia bekerja sebagai penebang di toko orangtuanya, di mana pemahaman akan konsep spiritual maupun jiwa petarungnya sudah mulai terlihat.
Ketika berusia 10 tahun, Hang Tuah belajar silat kepada seorang guru bernama Adi Putera yang tinggal di puncak gunung bersama empat sahabatnya, Hang Kasturi, Hang Jebat, Hang Lekir, dan Hang Lekiu.
Dengan bimbingan dari Adi Putera, Hang Tuah dan keempat temannya tersebut mendapatkan pelajaran mulai dari bela diri hingga meditasi.
• Mau Gaji Rp735 Juta per Tahun, Miliarder Ganteng Ini Tawarkan Siapa yang Mau Temani Keliling Dunia
Kisahnya mulai dikenal ketika sekelompok perompak mengamuk dan menyerang sebuah desa, menuai respon dari Bendahara (setara Perdana Menteri) Malaka Tun Perak.
Bersama para pengawalnya, Tun Perak berusaha untuk memadamkan serbuan itu. Namun, upaya tersebut malah membuatnya menjadi sasaran para bajak laut.
Para pengawal Tun Perak melarikan diri ketika Hang Tuah dan empat temannya melihatnya. Mereka segera menuju tempat Tun Perak dan mengalahkan perompak tersebut.
Tun Perak yang terkesan dengan keberanian kelima pemuda itu menawarkan untuk mengajak mereka bergabung menjadi anggota pasukan kerajaan.
Dia membawa mereka ke hadapan ayah Mansur Shah, Sultan Muzaffar Shah. Seiring waktu, mereka memperoleh kenaikan pangkat dan dikenal sebagai anggota terkuat pengawal kerajaan.
• Mahasiswa Indonesia Ungkap Aib Syahrini Istri Reino Barack saat di Jerman
2. Karir Hang Tuah