Penampakan 'Hujan' di Matahari Mirip Roda Berputar dan Sangat Panas

Hujan yang tentunya bukan berupa air itu akhirnya dapat menjelaskan mengapa atmosfer di permukaan matahari lebih panas dibanding permukaan bintang.

Editor: Fitriadi
istimewa
Penampakan hujan di matahari. 

Para peneliti mengidentifikasi tinggi hujan plasma bisa mencapai 48.000 kilometer.

"Kami masih belum tahu persis apa yang memanaskan korona, tapi kami yakin itu terjadi di lapisan ini," ujar Mason.

Temuan baru ini juga mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara loop magnetik yang lebih kecil dan angin matahari yang lambat.

Secara khusus, pengamatan tim menunjukkan bahwa hujan korona juga dapat berkembang pada garis medan magnet terbuka, bukan hanya pada loop tertutup, seperti yang dipikirkan oleh para peneliti sebelumnya.

Salah satu ujung garis medan magnet terbuka ini mengarah ke luar angkasa, di mana plasma bisa lolos ke angin matahari.

Para peneliti berencana untuk mempelajari struktur loop magnetik yang lebih kecil menggunakan Parker Solar Probe milik NASA, yang diluncurkan pada 2018 dan telah melakukan perjalanan lebih dekat ke matahari daripada pesawat ruang angkasa lainnya. (KOMPAS.com)

Artikel ini telah tayang di https://sains.kompas.com/read/2019/04/16/083127423/di-matahari-juga-bisa-hujan-begini-penampakannya?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved