Dokter Masuk Daftar 1.153 Orang Positif Terjangkit HIV/AIDS di Grobogan

Pada 2017, ada 970 warga Kabupaten Grobogan terinfeksi HIV/AIDS. Dua tahun berselang, jumlahnya meningkat menjadi 1.153 orang pada 2019.

Editor: Fitriadi
kompas.com/ syahrul munir
Puluhan orang yang terdiri dari para pegiat dan orang dengan HIV AIDS (ODHA) Semarang, Rabu (36/2015) malam, mengadakan Malam Renungan AIDS Nusantara, di halaman belakang Gedung Rumah Sakit Ken Saras, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. 

5 Fakta Ancaman HIV/AIDS di Grobogan, 1.153 Orang Positif hingga Seorang Dokter Terjangkit

POSBELITUNG.CO, JAWA TENGAH - Ancaman HIV/AIDS di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tak hanya isapan jempol.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat signifikan setiap tahunnya.

Pada 2017, ada 970 warga Kabupaten Grobogan terinfeksi HIV/AIDS. Dua tahun berselang, jumlahnya meningkat menjadi 1.153 orang pada 2019.

Menurut catatan Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo, sebagian besar penderita adalah ibu rumah tangga. Namun, ada juga beberapa pegawai negeri sipil (PNS) dan dokter.

Berikut fakta lengkapnya:

1. Jumlah penderita HIV/AIDS meningkat tajam

Menurut dr Slamet Widodo, dalam dua tahun terakhir jumlah penderita HIV/AIDS melonjak tajam.

"Hingga Mei 2019 jumlah penderita HIV/AIDS di Grobogan yang dilaporkan meningkat menjadi 1.153 orang. Untuk anak-anak total 77 orang," katanya saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (9/5/2019).

Sejauh ini, Dinkes Kabupaten Grobogan telah berupaya untuk menggelar sosialisasi secara berkala terkait HIV/AIDS kepada masyarakat termasuk juga ke sekolah.

2. Sebagian besar penderita adalah ibu rumah tangga

Menurut Slamet, dari hasil riset yang dilakukan, sebagian besar penderita HIV/AIDS adalah ibu rumah tangga.

Ironisnya, mereka tak menyadari jika virus yang merusak sistem kekebalan tubuh itu masuk di tubuhnya.

"Yang membawa virus HIV adalah sang suami. Ini karena sang suami yang bekerja di luar kota sering jajan sembarangan.

Istri tak tahu, jika setelah diperiksa mereka mengidap HIV. Begitu juga suami, menyusul kemudian anak-anak mereka. Ini lah umumnya yang terjadi di Kabupaten Grobogan," jelas Slamet.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved