Ini Rahasia Awet Muda Samurai Jepang, Ternyata Tumbuh di Indonesia
Sadarkah kita kalau tanaman yang menjadi rahasia awat muda para samurai Jepang itu ternyata juga bisa kita temukan di Indonesia.
POSBELITUNG.CO-- Ternyata ada tanaman yang bikin awet muda dan ini digunakan oleh para samurai di Jepang.
Menurut penelitian para samurai Jepang awet muda karena memakan daun dari tanaman tradisional ini.
Tanaman ini rupanyabisa kita temukan di Indonesia. Daun tradisional Jepang yang sering dimakan samurai ini dipercaya menjadi rahasia awet muda mereka, kata para ilmuwan.
Meski berasal dari Jepang tanaman ini rupanya tumbuh subur di Kecamatan Trawas, Mojokerto. Bahkan, tak hanya itu, tamaman ini dibudidayakan secara organik oleh warga setempat.
Nama lengkapnya, angelica keiskei koidzumi atau ashitaba. Tanaman ini telah digunakan untuk menyembuhkan luka dan mencegah infeksi, dan dikenal sebagai 'tomorrow leaf' karena tumbuh kembali dengan cepat setelah dipotong.
Saat ini para ilmuwan telah menemukan senyawa alami unik dalam tanaman ashitaba ini, bisa membantu melindungi sel dan menunda penuaan pada berbagai spesies dan sel manusia.
Cara kerjanya, dengan mendorong proses 'pembersihan dan daur ulang' dalam sel, menghilangkan sel tidak diinginkan yang dapat menyebabkan penyakit jika dibiarkan menumpuk.
Para peneliti mengatakan itu adalah langkah ke depan untuk mengidentifikasi terapi anti-penuaan yang tidak mengharuskan orang melakukan diet sehat tetapi yang kenyataannya kurang menyenangkan.
Para peneliti di Universitas Graz di Austria, yang dipimpin oleh Profesor Frank Madeo, mendeteksi senyawa dari daun angelica keiskei koidzuma yang disebut 4,4', dimethoxychalcone, atau dikenal sebagai DMC, di daun tanaman.
Pengobatan tradisional Asia sudah lama mengaitkan umur panjang dan kesehatan yang lebih baik dengan tanaman itu, dan para ilmuwan menduga bahan kimia itu berperan.
"Ini memicu harapan bahwa DMC dapat diterapkan secara terapi pada manusia," tulis para penulis dalam jurnal Nature Communications.
Tim mulai dengan menguji bagaimana zat tersebut mempengaruhi sel-sel ragi, yang biasa digunakan dalam percobaan untuk melengkapi pengujian hewan.
Mereka menemukan itu membantu melindungi sel-sel ragi dari efek penuaan, dan bahwa zat tersebut bekerja dengan baik, atau bahkan lebih baik daripada senyawa pelindung sel lainnya seperti resveratrol, yang ditemukan dalam kulit anggur.
Tim kemudian menguji efek DMC pada sel cacing dan lalat buah, subjek uji umum dalam penelitian medis.
"Hebatnya, pengobatan DMC kronis memperpanjang usia rata-rata dari kedua (lalat dan cacing) sekitar 20 persen," kata penelitian itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/ashitaba.jpg)