Ini Rahasia Awet Muda Samurai Jepang, Ternyata Tumbuh di Indonesia

Sadarkah kita kalau tanaman yang menjadi rahasia awat muda para samurai Jepang itu ternyata juga bisa kita temukan di Indonesia.

Kolase Intisari
Foto Ilustrasi Samurai Jepang dan Tanaman Ashitaba (Kolase Intisari) 

Tes tambahan menunjukkan senyawa itu membantu melindungi sel-sel di hati tikus melalui proses autophagy, yaitu ketika tubuh membersihkan sel-sel yang rusak dan meregenerasi yang baru.

"Ini adalah proses pembersihan dan daur ulang," kata Profesor Madeo. Ini menghilangkan 'bahan berlebihan, terutama 'sampah' seperti protein agregat'.

Proses 'pembersihan' itu adalah kunci untuk kesehatan yang berkelanjutan seiring bertambahnya usia.

Ketika sel gagal untuk menghilangkan bagian yang rusak secara cepat dan efisien, bagian rusak tersebut dapat menumpuk dan menyebabkan penyakit termasuk kanker.

DMC juga menunjukkan tanda-tanda perlindungan terhadap sejenis kerusakan hati yang disebabkan oleh keracunan alkohol.

Tim menguji efek DMC pada beberapa jenis sel manusia dan menemukan zat itu membantu memperlambat penuaan dengan mencegahnya, kerusakan sel yang tidak dapat membelah atau meninggalkan tubuh.

"Karya ini mengidentifikasi flavonoid 4,4', dimethoxychalcone (DMC) sebagai senyawa anti-penuaan dengan efek kardioprotektif pada tikus dan potensi untuk mempromosikan umur panjang di seluruh spesies," kata para penulis.

"Eksperimen menunjukkan bahwa efek DMC mungkin dapat ditransfer ke manusia, meskipun kita harus berhati-hati dan menunggu uji klinis nyata," kata Profesor Madeo.

Profesor Madeo mengatakan langkah selanjutnya dalam penelitian akan mencakup pengujian apakah efek positif DMC pada jantung tikus meluas, misalnya untuk melindungi tikus terhadap penuaan dan penyakit terkait usia.

"Akhirnya, uji klinis pada manusia diperlukan," tambahnya.

Ilmu pengetahuan sebelumnya telah memberikan harapan bahwa diet seperti puasa, pil, olahraga, adalah salah satu hal yang bisa dijadikan alat anti-penuaan.

Temuan terbaru telah mendorong pencarian alternatif medis.

"Sementara efek menguntungkan dari strategi perilaku dan diet tertentu, terutama pembatasan kalori, tidak dapat disangkal, sebagian besar individu mengalami kesulitan mematuhinya secara ketat dan permanen," tulis ilmuwan dalam penelitiannya.

Tim peneliti menemukan senyawa DMC dengan melihat kelas zat yang disebut flavonoid, yang telah terbukti memiliki berbagai efek menguntungkan, dari sifat anti-inflamasi hingga melindungi terhadap degenerasi otak dan kanker.

Mereka memeriksa 180 senyawa yang mewakili berbagai subkategori flavonoid, mencari kandidat yang mungkin memiliki kemampuan alami untuk 'menangkal kematian sel terkait usia' sebelum menemukan DMC.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved