Berita Belitung

Ikut Jalur Zonasi, Orang Tua Cemas Anaknya Tak Bisa Terdaftar di SMP Negeri

Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP mulai dilakukan pada Rabu (3/7/2019).

Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Pendaftaran siswa baru di SMP Negeri 2 Tanjungpandan, Rabu (3/7/2019) 

POSBELITUNG.CO-- Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP mulai dilakukan pada Rabu (3/7/2019). Di hari pertama PPDB, ratusan siswa dan orang tua mulai memasukkan berkas ke sekolah, seperti yang dilakukan Daniyati yang mendaftarkan anaknya di SMP Negeri 2 Tanjungpandan.

Daniyati, sudah sejak pagi mengantre agar bisa mendaftar di sekolah yang ada di Jalan Gatot Subroto, Tanjungpandan tersebut. Namun, warga Jalan Padat Karya, Desa Air Merbau ini mengatakan bahwa ada perasaan cemas ketika mendaftarkan anaknya yang ikut jalur zonasi di sekolah tersebut.

"Rumah kami kan jarak dengan sekolah ini 3,5 kilometer, banyak yang lebih dekat. Informasinya, zonasi kami di SMP Negeri 3 Sijuk dan SMP Negeri 2 Tanjungpandan, tapi pilih SMP Negeri 2 Tanjungpandan karena lebih dekat," ungkap Daniyati.

"Tapi ini pengumuman kan serentak 8 Juli, jadi harap-harap cemas lah. Mudah-mudahan diterima, jadi belum tahu lah nanti akan seperti apa," imbuh wanita berjilbab itu.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Sutawijaya menjelaskan pihaknya memang menyepakati agar pengumuman penerimaan siswa baru dilakukan serentak di seluruh SMP Negeri di Kabupaten Belitung. Ini dilakukan agar siswa benar-benar memiliki sekolah yang menjadi pilihan utama.

"Ini untuk menghilangkan kesan adanya sekolah favorit atau yang dalam tanda kutip sebagai sekolah pelarian. Makanya siswa harus memilih yang paling dekat dengan rumah," kata Sutawijaya.

Jika memang calon siswa tak bisa lolos pada sekolah negeri, menurutnya swasta bisa menjadi pilihan, karena waktu PPDB di swasta memang berbeda daripada negeri. Ia pun meyakinkan, orang tua siswa tidak perlu khawatir karena saat ini sekolah negeri ataupun swasta sama saja.

"Kurikulum, fasilitas, dan tenaga pendidik pun sama. Bantuan pemerintah daerah media pembelajaran, sarana prasarana belajar, termasuk komputer juga dibantu, jadi sama saja dengan negeri," jelasnya.

"Malah beberapa sekolah swasta pun bagus-bagus, seperti SMP Anugrah, SMP IT Bina Insani bahkan baru pertama kali ikut UNBK sudah masuk 10 besar provinsi," imbuh Suta.

Menurutnya, jika memang jarak sekolah dan rumah cukup jauh, calon siswa SMP bisa memilih bersaing melalui jalur prestasi. Berdasarkan peraturan bupati nomor 19 tahun 2019 tentang pedoman PPDB, kuota 15 persen disediakan bagi jalur ini. Dari persentase tersebut diperuntukkan masing-masing 7,5 persen buat jalur prestasi akademik dan non akademik.

Terkait penerimaan siswa melalui jalur zonasi, menurutnya memang masih ada masyarakat yang menganggap tidak perlu ada sistem zonasi. Namun Suta menegaskan, tujuan zonasi ini dilakukan sebagai upaya pemerataan mutu sekolah.                 (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved