Berita Belitung Timur

Siswa SMPN 4 Manggar Antusias Ikuti Pra Pemilu Mini OSIS

Para siswa berperan layaknya pemilih muda dalam kegiatan Kokurikuler Pra Pemilu Mini Pemilihan Ketua OSIS

Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Kamri
Dok. KPU Belitung Timur
KOKURIKULER SISWA - Kegiatan kokurikuler pra pemilu mini Pemilihan Ketua OSIS di Ruang Pertemuan SMP Negeri 4 Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (28/10/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG  - Sorak semangat dan wajah-wajah ceria memenuhi Ruang Pertemuan SMP Negeri 4 Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Selasa (28/10/2025). 

Hari itu, suasana sekolah berubah menjadi seperti “TPS mini”.

Para siswa berperan layaknya pemilih muda dalam kegiatan Kokurikuler Pra Pemilu Mini Pemilihan Ketua OSIS, yang digelar penuh semangat dan edukasi demokrasi.

Kegiatan ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan wadah belajar berdemokrasi sejak dini.

Pihak sekolah menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Belitung Timur sebagai mitra, dengan menghadirkan Ketua KPU Beltim Marwansyah , Komisioner KPU Beltim, M. Tahir sebagai narasumber bertema “Belajar Berdemokrasi Sejak Dini.”

Menurut Wakil Kepala Sekolah SMPN 4 Manggar yang mewakili Kepala Sekolah Amirudin, kegiatan ini menjadi langkah penting menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada peserta didik.

 “Tujuan utamanya adalah memberikan pembelajaran sejak dini tentang demokrasi, kejujuran, dan tanggung jawab melalui proses pemilihan ketua OSIS. Siswa tidak hanya memilih, tetapi memahami makna di balik setiap prosesnya,” jelasnya yang didampingi Staf KPU Beltim Rinto dan Fahrurozi.

Baca juga: Sinergi KPU dan Bawaslu Belitung Timur, Akses Pemilih Disabilitas di 7 Kecamatan Aman dan Valid

Sementara itu, Ketua KPU Belitung Timur, Marwansyah yang turut hadir, berbagi pengalaman nyata tentang bagaimana penyelenggaraan pemilu berlangsung di dunia nyata.

 “Kami ingin anak-anak memahami bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih, tapi soal partisipasi dan tanggung jawab.

Dengan mendengar pengalaman langsung, mereka akan lebih menghargai arti pentingnya keterlibatan dalam proses demokrasi,” ungkapnya.

Komisioner KPU Beltim M. Tahir menegaskan pendidikan demokrasi seharusnya dimulai jauh sebelum seseorang menjadi pemilih pemula.

“Belajar demokrasi dan pemilu tidak dimulai saat usia 17 tahun.

Nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, serta kemampuan menghargai dan menerima perbedaan harus ditanamkan sejak dini,” ujarnya penuh semangat.

Ia menambahkan, kualitas demokrasi masa depan sangat bergantung pada bagaimana generasi muda saat ini memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut.

 “Kalau kita ingin melihat kualitas demokrasi 15 atau 20 tahun mendatang, lihatlah bagaimana kita menanamkan nilai kejujuran dan integritas kepada anak-anak sekarang,” tegasnya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved