Takut Tak Dapat Jodoh, Pemuda ini Bawa Gadis 19 Tahun ke Nikahan Masal, Pacaran 2 Tahun Langsung Sah
Takut Tak Dapat Jodoh, Pemuda ini Bawa Gadis 19 Tahun ke Nikahan Masal, Pacaran 2 Tahun Langsung Sah
"Yang pasti sih senang ya. Nikahnya gratis tinggal ke kelurahan saja," ucap Gerry.
• Ini Daftar Harga Baru 42 Merek Rokok Setelah Kenaikan Harga 35 Persen, Marlboro, GG Hingga Djarum

Selain pasangan termuda, ada pula pasangan tertua yang juga mengikuti acara nikah massal tersebut.
Yakni, Adjid Effendi (77) dan istrinya, Rimih (55).
Mereka adalah warga Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pasangan ini telah menikah secara siri pada 2014 silam.
Mereka akhirnya mau melaksanakan isbat nikah usai dibujuk oleh RT dan RW tempat mereka tinggal.
"Menikah sirih tahun 2014. Ya lalu ada ini saja, ada pak RT dan RW yang nawarin (untuk itsbat nikah)," ucapnya saat ditemui Kompas.com di Balai Kota, Jakarta, Selasa (31/12/2019).
• Peringatan Dini dari BMKG, Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di 22 Wilayah Termasuk Babel
Adjid mengatakan bahwa perbedaan umur yang cukup jauh tak membuatnya merasa malu untuk mengikuti nikah massal ini.
Ia mengaku telah mengetahui program ini sejak 2 tahun yang lalu.
Namun, karena kesibukan dirinya dan sang istri membuatnya baru bisa mengikuti nikah massal tahun ini.
"Istri repot kerja garmen. Saya sama satpam jadi baru sempat tahun ini," tuturnya.
Nikah masal yang digelar ini memang bertujuan untuk mempermudah pasangan yang ingin resmi menikah.
Pasalnya, semua biaya digratiskan.
Bahkan, setiap pasangan mendapat surat pernikahan resmi secara langsung ditambah dengan mahar sebesar Rp 1 juta.
• Warga Bekasi Mulai Resah Gara-gara Banjir Tak Kunjung Surut: Besok Sudah Mulai Kerja
"Peserta nikah massal masing-masing gratis biaya nikah, langsung dapat surat nikahnya, kami kasih juga uang mahar Rp 1 juta dan bingkisan pernikahan," kata Saefullah.
Adapun, biaya pernikahan tersebut didapat dari Badan Amal dan zakat nasional.