Kisah Dua Anak Yatim Jualan Bakpao Keliling untuk Jajan, Ayahnya Meninggal Dunia Tertabrak Kereta
Kisah Dua Anak Yatim Jualan Bakpao Keliling untuk Jajan, Ayahnya Meninggal Dunia Tertabrak Kereta
Tya mendapat keuntungan berkisar Rp 30 ribu setelah berjualan dari pagi hingga sore.
"Biasanya tuh saya sendiri, karena Deni lagi libur sekolah jadi saya ajak."
"Saya selalu jualan di sini kok tiap pagi sampe jam 17.00 WIB," ungkapnya.
Diam-diam berdagang
Sebelum bertemu dengan bos bakpao yang akrab disapa Umi, Tya menuturkan sempat berdagang jengkol di Pasar Induk.
Selama 5 hari, ia membantu Jas berdagang dan tak sengaja bertemu dengan Umi saat menjajakan jengkol.
• Setelah Kencan Buta, Kaki Wanita Ini Harus Diamputasi, sang Pria Mau Tanggung Jawab jika Menikah
Umi yang melihat Tya, segera mengajaknya berkomunikasi.
"Dek, kamu mau enggak jualan bakpao saya?," ujar Umi saat itu.
Dengan hati yang penuh keraguan, akhirnya Tya berucap mau.
"Mau bu. Saya mau," ucapnya.
"Nanti saya upahin Rp 20 ribu," balas Umi.
Sejak saat itulah Tya sering keluar rumah pagi dan pulang malam hari serta membolos ngaji.
• Lina Mantan Istri Sule Meninggal, Penyebabnya Bukan Jantung, Sempat Pingsan, Begini Kronologinya
Meski tak sekolah, Tya tetap mengaji di lingkungan rumahnya di Gang H. Ali, Kramat Jati, Jakarta Timur, saban bakda Magrib.
"Waktu awal-awal saya enggak bilang sama Emak (Mama). Lama-lama dia marah karena saya pulang malam terus."
"Akhirnya Umi bilang sama Emak kalau saya jualan. Akhirnya enggak diomelin," ungkapnya.
Pada akhirnya Jas tahu, namun ia menasihati Tya tetap bisa berjualan tapi harus pulang paling telat pukul 17.00 WIB.