Kembali Panas, 3 Roket Hantam Kedubes AS di Baghdad, PM Mahdi: Irak Bisa Jadi Medan Perang
Kembali Panas, 3 Roket Hantam Kedubes AS di Baghdad, PM Mahdi: Irak Bisa Jadi Medan Perang
Kembali Panas, 3 Roket Hantam Kedubes AS di Baghdad, PM Mahdi: Irak Bisa Jadi Medan Perang
POSBELITUNG.CO -- Situasi di Irak makin tegang dengan dilepasnya kembali roket ke arah Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Baghdad, Irak.
Sebanyak tiga roket dilaporkan menghantam kawasan Kedubes AS di Baghdad, Irak, Minggu (26/1/2020), menyusul serangan tiga roket sebelumnya terhadap lokasi yang sama pada Selasa (21/1/2020) lalu atau lima hari sebelumnya.
Adapun insiden itu merupakan eskalasi dalam beberapa bulan terakhir, di mana serangan menyasar lembaga diplomatik atau markas militer Irak di mana pasukan AS ditempatkan.
Sumber kepada AFP dilansir BBC menerangkan, satu di antara tiga roket itu jatuh di kafeteria Kedubes AS. Sementara lainnya meledak tak jauh di dekatnya.
Tidak ada kelompok yang mengklaim serangan itu.
• Heboh Mirip Sunda Empire, King Of The King Klaim Punya Harta Rp 60.000 Triliun, Spanduknya Dicopot
Namun, Washington berulang kali menyalahkan milisi Irak yang disokong oleh Iran.
Sebanyak satu orang terluka dalam serangan itu.
Namun berdasarkan laporan sumber keamanan kepada Reuters via BBC, tiga orang mengalami cedera.
Tidak dijelaskan seberapa parah luka yang dialami, atau apakah korban merupakan warga AS ataukah Irak yang tengah bekerja di kedutaan.
Medan perang
Melalui keterangan resmi, Kementerian Luar Negeri AS meminta Baghdad untuk 'memenuhi kewajiban dengan melindungi kedubes mereka'.
• VIRAL Tuyul Ditangkap di Jawa Timur, Wujud Aslinya Terkuak, Bekas Darah Jadi Pertanda, Cek Endingnya
Sebab lima hari sebelumnya, Kedubes AS juga dihantam roket jenis Katyusha yang jatuh di kawasan Zona Hijau, di mana alarm Kedubes langsung menyala.
Sementara Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi mengecam, dan menuturkan jika situasinya terus berlanjut, maka Irak bisa menjadi medan perang.
Selama dua bulan terakhir, negara yang pernah dipimpin Saddam Hussein itu nyaris menjadi padang konflik antara AS dengan Iran.