Jembatan Emas Telah Korban Lagi
Tragis Dua Pemuda Tewas Saat Ngebut Terobos Palang Jatuh dari Jembatan Emas, Korban Diduga Mabuk
Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jembatan di Jembatan Emas, Jalan Lintas Timur Bangka, Minggu (16/2/2020), pukul 18.55 WIB.
Satu unit kendaraan Suzuki Satria F terjatuh di Jembatan Emas, yang menerobos palang dan rambu saat jembatan sudah naik.
Adapun kronologis, kata Nicodemus pengemudi motor ini sepertinya liburan, bersama teman-temannya, tapi mereka sempat minum minuman keras di Pantai Pukan,berdasarkan keterangandari teman korban.
"Berdasarkan keterangan temannya yang menggunakan motor yang berbeda," ungkap Nicodemus Brahmana.
Menurutnya, kondisi jembatan tersebut sudah bisa dilalui oleh kendaraan, lalu mereka dari Pantai Pukan balik ke arah citraland, mereka sempat bolak-balik.
Pada saat itu, mereka sudah mabuk mereka menerobos palang di depan, ada verboden dan ada rambu lalu lintas juga.
"Sempat dikejar temannya, tapi mungkin kondisinya mabuk tidak menghirukan dan tidak memperhatikan kondisi jembatan sudah terangkat, akhirnya jatuh," jelas Nicodemus.
Saat kejadian juga menurutnya, sudah sempat dihalangi juga oleh operator jembatan, dan di kejar oleh temannya, karena dia kurang konsentrasi jadi tidak mendengarkan.
Ia mengungkapkan karena kedua korban sudah mabuk, sudah diupayakan dihalangi oleh petugas dari Jembatan Emas. Namun itu tadi karena terlalu cepat dan tidak memperhatikan jembatan sudah terbuka.
"Kondisi jembatan gelap, penerangan hanya lampu jalan saja, jembatan tersebut sudah naik sekitar 10 menit, baru kejadian itu terjadi," ucap Nicodemus.
Kronologis Terjadinya Kecelakaan dari Teman Korban
Dua korban kecelakaan lalu lintas kembali jatuh di Jembatan EMAS, Minggu (16/02/20) malam.
Berdasarkan keterangan dari saksi Dodi (21) mengatakan, kejadian berawal sekitar pukul 18.30 WIB, saat itu korban Musa (21) dan Kandai (26) mau kembali ke kosan diri Dodi) di daerah Selindung.
Karena tidak ada penerangan lampu di kos, ia melarang kedua temannya itu datang.
"Keduanya sudah dilarang kembali ke kosan dengan alasan tidak ada penerangan listrik," kata Dodi.
"Lah aku peringatkan mereka bang, cuman masih ndak ngendengar," lanjutnya.
