Jembatan Emas Telah Korban Lagi

Tragis Dua Pemuda Tewas Saat Ngebut Terobos Palang Jatuh dari Jembatan Emas, Korban Diduga Mabuk

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jembatan di Jembatan Emas, Jalan Lintas Timur Bangka, Minggu (16/2/2020), pukul 18.55 WIB.

Bangkapos.com/Resha Juhari
Tim gabungan saat mengevakuasi dua korban kecelakaan lalu lintas yang terjatuh dari Jembatan Emas, Minggu (16/2/2020) malam 

Dia menceritakan, dengan kecepatan tinggi korban menggeber motor satria FU-nya menerobos pintu palang pengamanan jemabatan Emas.

"Mereka lah diperingatkan bang, palang ditrobos,"kata Dodi.

Masih dalam keadaan trauma, dengan nada suaranya bergetar, ia menceritakan, awalnya dia bersama kedua temannya tersebut datang dari Desa Romadhon, Bangka Tengah meuju ke Pangkalpinang sekitar pukul 15.00 WIB sore.

Sebelum sampai ke Jembatan Emas, mereka sempat singgah ke Pantai Pukan.

"Kami sempat mampir ke pantai pukan, di sana kami sempat minum (minuman beralkohol)," ungkap Dodi.

Setelah itu, dari arah Sungailiat sekitar pukul 16.30 WIB mereka sampai ke  Jembatan EMAS.

Dari arah Temberan ke arah sungailiat,  Dodi  mengatakan, sekitar pukul 18.30 WIB kedua korban pamitan mau ke kos.

"Aku lah ngejar mereka Bang, tapi ndak tekejar bang, mereka ngebut," tutur Dodi.

Kemudian setelah dievakuasi jenazah kedua korban  di bawa  ke Rumah Saki Bhakti Timah guna autopsi.

Kesaksian Teman Korban

Pengendara motor tewas kecelakaan terjatuh dari Jembatan Emas, Minggu (16/2/2020). 

Dua orang korban dalam kecelakaan itu tewas di bawah jembatan. Kedua orang tersebut, tergeletak di bawah jembatan, dengan darah berceceran dari arah kepalanya.

Menurut temannya, Dodi, (21) warga Romadon, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, mengatakan kejadiannya pukul 18.15 WIB.

Dodi sempat memberhentikan keduanya yang sedang mengendarai motor di jembatan.

Namun keduanya tidak melihat dirinya. "Saya lambai lambai tidak terlihat, saya mau kejar tidak terkejar lagi," ujar Dodi, Minggu (16/2/2020).

Lanjutnya, mereka bersama sama dari arah Citraland menujuh ke arah Sungailiat, dengan kecepatan kurang lebih 70 km/jam.

Kata dia, temannya sedang pengaruh minuman keras. Keduanya bernama Musa (21) dan Kandai (26) Warga Romadon, Sungai Selan, Bangka Tengah.

"Dari pihak jembatan sudah mencoba menghalangi, kemungkinan mereka tidak bisa ngerem lagi," katanya.

Mereka, dia dan kedua temannya tersebut. Ingin pulang ke kontrakan Selindung. Ia bilang tidak ada pulsa listrik gelap.

"Mereka berdua maksa katanya, mau makan-makan, ya saya ikut saja," katanya.

Korban tewas kecelakaan di Jembatan Emas
Korban tewas kecelakaan di Jembatan Emas (Ist/dari grup Pusdalops BPBD)

Korban Melaju Kencang

Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang (Basarnas Babel) menerima info kecelakaan dua orang terjatuh di Jembatan Emas Air Anyir, yakni Musa (21) dan Kandai ( 26 ) pada pukul 18:58 WIB .

Kedua korban merupakan warga Desa Romadhon Kecamatan Sungai Selan. Info ini awalnya di dapat dari saudara Ridwan (26) yang beralamat di Batu Belubang .

Ridwan menuturkan bahwa dirinya bersama beberapa temannya lagi nongkrong di jembatan tersebut, lalu melihat dari arah jalan Pangkalpinang ke Sungailiat ada motor suzuki Satria Fu yang melaju sangat cepat

"Pada saat itu kondisi jembatan tertutup dan ada beberapa orang yang sudah menghalangi dan berusaha memberhentikan mereka namun mereka tetap menerobos dan pada akhirnya mereka terjatuh dan meninggal di tempat," ungkapnya, Minggu (16/2/2020).

Menerima informasi tersebut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang (Basarnas Babel) Fazzli SAP mengerahkan satu Tim Rescue untuk melakukan evakuasi , dengan alut yang digunakan yaitu Kapal Cepat RIB , dan Truck Compartement.

Dalam evakuasi ini Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas , SAR Brimob, Polairud, Polres Pangkalpinang ,B, Laskar Sekaban, dan Pramuka Peduli.

Memulai evakuasi pada pukul 19.15 WIB dan selesai pada pukul 20:20 wib dan Jenazah di evakuasi ke TPI menggunakan RIB Basarnas dan selanjutnya di evakuasi ke Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang menggunakan ambulance.

Korban Dievakuasi

Koordinator Kepala Jaga Harian Kantor SAR Pangkalpinang, Siswanto mengatakan sesuai dengan kronologis kejadian, ada dua korban yang mengalami kecelakaan yang terjadi di Jembatan Emas.

"Kendaraan terjatuh masuk ke dalam Jembatan Emas. Ada dua korban Yang pertama atas nama Musa (21), kedua Kandai (26) Warga Romadon Sungai Selan Bangka Tengah," kata Siswanto kepada Bangkapos.com, Minggu (16/2/2020) di lokasi Jembatan Emas.

Kata dia, dari keterangan saksi bahwa kedua korban, baru mengkonsumsi minuman keras. Motor yang dikendarai korban melaju dari arah Citraland menuju ke Selindung.

Lanjutnya, hari ini baru selesai di evakuasi oleh Tim SAR gabungan yang terdiri dari, Polres, Polsek Bukitintan, BPBD Provinsi dan Kota, Polari dan lainnya.

"Alhamdulillah korban sudah bisa dievakuasi ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Selanjutnya akan di bawa ke Rumah Sakit Bakti Timah," ucapnya.

Dua jenazah korban saat dievakuasi di Rumah Sakit Bakti
Dua jenazah korban saat dievakuasi di Rumah Sakit Bakti (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bakti Wara

Dua jenazah korban yang mengalami insiden jatuh di bawah jembatan tiba di Rumah Sakit Bakti Timah, Pangkalpinang sekitar pukul 20.15 WIB.

Seorang pria yang menyebutkan dirinya sepupu satu diantara korban terlihat panik dan beberapa kali menelepon sanak keluarga.

"Saya keluarganya pak," ucapnya saat ditanyai petugas Rumah Sakit Bakti Timah.

Tak berapa lama, jenazah pun dievakuasi pihak Palang Merah Indonesia (PMI) dan dipindahkan dari mobil ambulance menuju ruang jenazah.

Beberapa menit selang evakuasi, sejumlah delapan orang tiba dikawali pria yang mengaku sepupu dari korban tersebut.

Setelah itu, pria yang mengaku sepupu korban keluar dan terlihat raut wajah kesedihan.

"Saya sepupu paling deketnya," ucapnya disela-sela kesedihannya.

Buka Tutup Jembatan Emas Sudah Sesuai Prosedur

Kecelakaan kembali terjadi di Jembatan EMAS, kali ini dua orang pengendara menjadi korban akibat terjun bebas ketika melintas ke bascule (jembatan buka tutup) pada Minggu (16/2/2020) sore menjelang Magrib.

Dari persitiwa itu tentunya ini menjadi kejadian kedua kalinya, kecelakaan yang menewaskan pengendara ketika jembatan sedang buka tutup.

Dari kejadian ini, Bangkapos.com sempat berupaya menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bangka Belitunh, Noviar yang saat ini sedang berada di lokasi kejadian.

Ia mengatakan bahwa pengendara tersebut diduga dalam keadaan mabuk, sehingga terjatuh di Jembatan Emas.

"Saya di lokasi, info sementara, korban saat jatuh dalam kondisi mabuk," kata Noviar kepada Bangkapos.com, Minggu (16/2/2020).

Sementara, disinggung bagaimana prosedur buka tutup jembatan, hingga kembali terjadinya korban jiwa di Jembatan EMAS, dia mengatakan prosedur sudah sesuai yang dilakukan.

"Prosedur buka tutup jembatan sudah sesuai prosedur. Karena korban dalam kondisi mabuk, tidak bisa kontrol lagi. Petugas kami ada juga yang coba menghalangi, malah mau ditabrak.  Dua kali kecelakaan kondisi korban dua-duanya kejadian sama, mabuk," jelasnya.

Dia menjelaskan, saat ini persoalan kecelakan tersebut, sedang ditangani oleh pihak Polres Pangkalpinang, karena masuk dalam kejadian Lakalantas.

"Saat ini sudah ditangani oleh Polres Pangkalpinang, untuk info lebih lanjut, bisa koordinasi dengan yang berwajib, karena kasusnya masuk Lakalantas," ungkap Noviar.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Rina Tarol, kembali berkomentar tentang kurangnya kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel terhadap kelangsungan beroperasinya Jembatan Emas.

"Gimana gak kejadian, kalau petunjuk-petunjuk yang ada di jembatan juga kurang. Kemarin-kemarin mereka (dinas terkait) sudah janji mau benahi. Tapi belum juga sampai sekarang," sesal Rina menanggapi terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menewaskan dua pengendara bermotor saat dikonfirmasi Bangkapos.com, Minggu (16/2/2020) malam.

"Memang di situ Rina pantau juga kalau malam lampu penerangannya kurang. Jadi mungkin itu salah satu penyebabnya juga," keluh Rina.

Kurang Kepedulian Pemprov Babel

Untuk itu, dirinya sangat berharap Pemprov Babel bertindak cepat menangani hal ini, agar peristiwa sejenis tidak terjadi kembali di waktu mendatang.

Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapil Kabupaten Bangka Selatan, Rina Tarol (bangkapos.com / Jhoni Kurniawan)
Menurutnya, Pemprov Babel, khususnya dinas terkait seharusnya melakukan upaya maksimal terhadap pemeliharaan jembatan. Karena diketahui, anggaran pembangunan Jembatan Emas sendiri, merupakan salah satu jembatan tercanggih yang mempunyai sistem buka tutup di Indonesia.

"Jangankan anggaran pembangunan, anggaran pemeliharaanya juga besar itu. Kita sudah lihat kok berapa anggarannya. Tapi ini kok, seakan kesannya terbengkalai," ucap Rina.

Dalam beberapa waktu mendatang, ia juga sudah berkoordinasi dengan anggota komisi lainnya untuk segera melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Babel serta pihak bina marga yang menangani Jembatan Emas.

 Ditegaskannya kembali, fokus pertemuan pihaknya bersama pihak yang menangani Jembatan Emas nantinya, yakni ingin menanyakan kendala apa saja yang terjadi sehingga pemerintah tidak fokus membenahi jembatan tersebut.

"Kan katanya kemarin, mereka tuh mau benerin petunjuk-petunjuk yang ada di situ, banner-bannernya. Nah, sampai sekarang kan belum ada. Kita juga ingin tekankan di sana, kita ingin jembatan itu dari ujung ke ujung itu terang," katanya.

"Buat masyarakat juga, harus lebih hati-hati lah melintasi jembatan itu. Nanti, perihal petugas penjagaan yang ada di situ juga akan kita tanyakan kinerjanya. Seharusnya dengan anggaran pemeliharaan yang besar, bisa maksimal lah semuanya," imbau Rina. 

Mobil Terjun Bebas

Pada tahun 2018 lalu kejadian serupa terjadi. Mobil CRV BG 1325 ZG berpenumpang empat orang terjun bebas ke bawah Jembatan Emas, Desa Airanyir, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sabtu (22/9/2018) malam.

Sebelum terjatuh ke bawah jembatan, mobil tersebut sempat menghantam dinding beton jalan yang posisinya sedang terbuka.

Jembatan Emas, Airanyir, Bangka Belitung, memang didesain buka-tutup. Ketika ada kapal besar yang hendak menyeberang atau melintasi alur sungai di bawah jembatan tersebut, posisi jembatan akan terbuka.

Dikatakan Humas Basarnas Kantor SAR Pangkalpinang, Syamsudin, pihaknya mendapati laporan dari salah seorang anggota Tagana mengenai kejadian tersebut.

Bermula saat mobil jenis Honda CRV yang ditumpangi empat orang, tiga orang diantaranya perempuan dan satu orang laki-laki.

Diketahui pengemudi tidak menyadari posisi jembatan yang terbuka dan mobil pun terhempas jatuh.

"Korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Soekarno." ujar Syamsudin, Sabtu (22/9/2018) malam.

Pada insiden tersebut, dua orang diketahui meninggal dunia, yakni satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Sementara dua lainnya selamat atas kecelakaan tersebut dan dilarikan ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan.

Empat orang dalam kecelakaan tersebut, yakni Sodryyanto, Lia Meilawati, Alvira Oktaviani dan Adel.

Syamsudin menambahkan, korban yang meninggal dunia satu diantaranya, yakni Sodryyanto warga Kelurahan Gabek 2 dan Lia Meilawati warga Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Bukit Besar. 

(Bangkapos.com/Ramandha/Yuranda/Cici Nasya Nita/Suhardi Wiranata/Riki Pratama/Alza Munzi)

//
 
Sumber: Bangka Pos
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved