Pangdam Jaya ini Sebut Skenario Terburuk di Jakarta, Bisa 8 Ribu Kasus Positif Virus Corona

Pangdam Jaya ini Sebut Skenario Terburuk di Jakarta, Bisa 8 Ribu Kasus Positif Virus Corona

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pekerja melintas di Terowongan Kendal Jakarta, Senin (23/3/2020). Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal Eko Margiyo mengatakan Kasus positif Virus Corona akan terus mengalami lonjakan, khususnya di provinsi DKI Jakarta TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Pangdam Jaya ini Sebut Skenario Terburuk di Jakarta, Bisa 8 Ribu Kasus Positif Virus Corona

POSBELITUNG.CO -- Kasus positif Virus Corona ( covid-19 ) dikatakan akan terus mengalami lonjakan, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.

Adapun hal itu disampaikan oleh Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal Eko Margiyo di Kantor BNPB yang diketahui dari diunggahan Youtube KompasTV, Kamis (26/3/2020).

Dilansir TribunWow.com, Eko Margiyo memperkirakan skenario terburuk yang akan terjadi dari dampak Covid-19 di Jakarta yaitu bisa sampai 8 ribu kasus.

Dirinya menyebut, peta persebaran Virus Corona juga sudah meluas, bahkan bisa dikatakan hampir semua daerah di Ibu Kota sudah terpapar.

Menurutnya, kemungkinan buruk tersebut akan benar terjadi jika para warga tidak mengikuti saran dari pemerintah, yaitu menerapkan social distancing dan tetap berada di rumah.

Sebelumnya, jumlah rumah sakit di Jakarta juga sudah tidak muat menampung banyaknya pasien Virus Corona, baik yang sudah positif maupun berstatus pasien dalam perawatan (PDP).

Danny Aldridge Sebut Alokasi Mesin MotoGP 2020 Dapat Dipangkas jika Race Berkurang

Maka dari itu, pemerintah menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan lainnya, seperti misalnya merubah wisma atlit sebagai rumah sakit darurat.

"Latar belakang didirikan rumah sakit ini adalah pemerintah sudah mengantisipasi apabila penyebaran Covid-19 ini tidak bisa kita bendung maka pasti akan banyak yang terpapar oleh virus ini," ujar Eko Margiyo.

"Sementara kalau kita mengandalkan rumah sakit rumah sakit yang ada jelas tidak mungkin," jelasnya.

Eko Margiyo mengatakan skenario terburuk tersebut diketahui berdasarkan hasil simulasi Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompinda) Jakarta.

Sedangkan saat ini, update terbaru hingga Kamis (26/3/2020), kasus positif di Jakarta sudah mencapai 495 kasus.

Dan 48 pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Ketika Kristin Menangis Mengenang Sosok Ibunda Jokowi: Saya Diperlakukan seperti Anak Sendiri

"Dari hasil simulasi Forkopimda DKI, karena daerah Jakarta paling banyak terpapar oleh virus ini, skenario yang terburuk adalah bisa mencapai 6 ribu sampai 8 ribu positif," ungkapnya.

"Oleh karena itu, untuk mengantisipasi itu pemerintah segera bertindak cepat merubah yang selama ini Wisma atlit dirubah menjadi rumah sakit darurat Covid-19."

"Rumah sakit ini sudah mulai operasional sejak tanggal 23 Maret yang lalu, tepatnya pada pukul 17.30 WIB," pungkasnya.

Simak videonya:

Anies Baswedan akan Tindak Tegas dan Sanksi Pegumpul Massa di DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak berhenti mengingatkan semua warganya untuk mengindari kegiatan yang melibatkan orang banyak.

Hal itu sesuai dengan kebijakan social distancing yang dianjurkan oleh pemerintah pusa,t maupun pemerintah daerah dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona.

Ini Menu-menu Sarapan yang Bisa Sebabkan Obesitas, dari Sereal hingga Produk Olahan Daging

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Senin (23/3/2020), Anies Baswedan mengaku akan menindak dengan tegas jika hal itu masih tetap terjadi, khususnya di Jakarta.

Anies mengatakan akan membubarkan andai masih ada kegiatan pengumpulan orang.

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga akan memberikan teguran ataupun hingga memberikan sanksi kepada para penyelenggara kegiatan tersebut.

"Kita meminta kepada seluruh masayarakat untuk menjauhi kegiatan pengumpulan orang," ujar Anies.

"Jangan datang kemudian penyelengara ditegur, dan kami akan menindak tegas," sambungnya.

"Jadi akan dibubarkan dan mereka-mereka yang memaksa nanti akan dimintai keterangan dan akan ada potensi diberikan sanksi," jelas Anies.

Anies menilai pengumpulan orang banyak memiliki risiko tinggi dalam penyebaran Virus Corona.

Apalagi di Jakarta sudah ditetapkan statusnya sebagai tanggap darurat bencana wabah Covid-19.

Maka dari itu, tidak ada toleransi bagi mereka yang tetap memaksa dengan alasan apapun.

"Karena ini risikonya terlalu besar, jadi semua kegiatan-kegiatan yang sifatnya pengumpulan massa harus dihentikan," pungkasnya.

Simak videonya:

 

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini telah tayang di TRIBUNWOW.COM dengan judul Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyo Sebut Skenario Terburuk di Jakarta, Bisa 8 Ribu Kasus Virus Corona

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved