WHO Kini Dukung Semua Orang Pakai Masker di Tempat Publik, Masker Tak Lagi Hanya untuk Orang Sakit

Penggunaan masker sudah menjadi perbincangan sejak awal viruscorona muncul. Masker menjadi salah satu hal yang diandalkan untuk mencegah penyebaran

Pexels
Penggunaan masker untuk menekan angka penyebaran corona. 

POSBELITUNG.CO -- Sejak wabah virus corona ( covid-19 ) muncul, penggunaan masker sudah menjadi perbincangan. 

Adapun masker menjadi salah satu hal yang diandalkan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

Bahkan, sampai terjadi kelangkaan masker. Meski penimbunan masker oleh orang-orang tak bertanggungjawab juga menjadi faktor pendukung kelangkaan tersebut.

Kini, Badan Kesehatan Dunia ( WHO) menyatakan dukungan agar semua orang menggunakan masker di tempat umum untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona jenis baru.

Tapi masker medis diutamakan untuk orang sakit, lalu bagaimana yang sehat?

Peneliti Amerika Sebut Robot Dapat Tentukan Pasien Covid-19 yang Punya Risiko Sakit Tertinggi

Sebelumnya, WHO merekomendasikan penggunaan masker hanya oleh mereka yang sakit, petugas medis, dan mereka yang merawat orang sakit.

Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (4/4/2020), Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Dr Michael Ryan menyetujui penggunaan masker di tempat umum oleh semua orang. Cara ini diyakini dapat mengurangi risiko penularan Covid-19.

"Ada situasi di mana penggunaan masker mungkin bisa mengurangi angka penularan dari orang yang terinfeksi kepada orang yang lain," ujar dia, Jumat (3/4/2020).

"Kami akan mendukung pemerintahan yang tengah mempertimbangkan penggunaan masker sebagai strategi komprehensif kontrol penyakit ini," lanjut Ryan.

Namun, WHO tetap menekankan masker medis diutamakan hanya digunakan oleh petugas medis.

Sementara, mereka yang sehat bisa menggunakan masker yang berasal dari kain, atau masker buatan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada.

Darah Pasien yang Sembuh dari Covid-19 Rupanya Bisa Jadi Obat Bagi Pasien Covid-19, Ini Jelasnya

Dengan demikian, stok masker medis tidak akan semakin sulit untuk didapatkan, dan semua pihak tetap bisa mendapatkan perlindungan diri sesuai dengan kebutuhannya.

"Masker bedah dan medis, dan masker seperti N95 untuk sistem medis dan kita harus memprioritaskan penggunaannya untuk mereka yang ada di garis terdepan," kata Ryan.

Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para peneliti dari University of Hong Kong, penggunaan masker medis memang terbukti dapat mencegah penyebaran virus corona dan influenza dari orang-orang yang menunjukkan gejala.

Oleh karena itu, sejumlah negara di Eropa seperti Austria, Slovakia, dan Ceko, bahkan Amerika Serikat telah mengeluarkan imbauan pada warganya untuk menutup mulut dan hidungnya menggunakan masker saat berada di ruang publik.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved