Reaksi Tokoh Pemuda dan Pegiat Ekonomi Kreatif Terhadap Program Kartu Prakerja Jokowi

Sejumlah tokoh pemuda dan pegiat ekonomi kreatif memberikan respon beragam atas kebijakan pemerintah yang meluncurkan program Kartu Prakerja.

Ist
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho. 

Tokoh muda yang akrab dipanggil Gus Yaqut ini juga mengingatkan agar dalam menjalankan program ini pemerintah mampu melibatkan seluruh elemen warga bangsa untuk menjadi mitra kerja sekaligus penerima manfaat.

Sementara itu, Sekretaris Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sahat Sinurat mempertanyakan kompetensi para instruktur atau pengajar yang akan memberikan pelatihan pada peserta Kartu Prakerja.

"Saya melihat transparansi siapa yang akan memberikan pelatihan ini dan bagaimana pelatihan tersebut masih belum jelas. Apakah ada sertifikasi khusus atau tidak? Jangan sampai para pengajar ini nantinya diambil asal sehingga program ini tidak maksimal.

Kita juga belum tahu benar bagaimana nantinya Balai Pelatihan Kerja (BLK) apakah siap secara fasilitas dan infrastrukturnya," katanya.

Presiden Jokowi Gunakan Aplikasi Baru untuk Rapat Virtual, Benarkah Alasannya Agar Sulit Dilacak?

Sahat juga menyarankan nantinya pelatihan tidak disamaratakan karena setiap daerah memiliki potensi dan tantangan sumber daya manusia yang berbeda.

"Pelatihan di setiap daerah harus melihat potensinya dulu apakah pertanian, industri kreatif, kuliner, IT, menjahit, dan sebagainya.

Oleh karena itu agar program ini berjalan maksimal maka harus ada relevansi dan spesifikasi dalam hal konteks ekonomi lokal, serta penyesuaian pelatihan dengan kapasitas peserta di setiap daerah," ujarnya.

(*/ Wahyu Aji)

Berita ini telah terbit di TRIBUNNEWS.COM berjudul Masukan Pemuda Terhadap Program Kartu Prakerja Jokowi

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved