Hari ini 96 Tahun Lalu Dalam Sejarah, Turki Resmi Menjadi Negara Republik, Begini Jelasnya

Kesultanan Ottoman sendiri dibubarkan pada 3 Maret 1924 dan seluruh anggota dinasti tersebut diasingkan keluar dari Turki.

AFP/ADEM ALTAN
Rakyat Turki berkumpul di Anitkabir, musoleum Mustafa Kemal Ataturk, di Ankara, Sabtu (10/11/2018), memperingati 80 tahun wafatnya sang pendiri Republik Turki itu. 

Hari ini 96 Tahun Lalu Dalam Sejarah, Turki Resmi Menjadi Negara Republik, Begini Jelasnya

POSBELITUNG.CO -- Hari ini 96 tahun lalu, tepatnya 20 April 1924, Turki resmi menjadi negara republik.

Sebelumnya, pada 29 Oktober 1923, Turki secara resmi meninggalkan sistem monarki warisan Kesultanan Ottoman dan melantik Mustafa Kemal sebagai presiden pertama.

Kesultanan Ottoman sendiri dibubarkan pada 3 Maret 1924 dan seluruh anggota dinasti tersebut diasingkan keluar dari Turki.

Pergolakan Perang Dunia I

Melansir Britannica, meski pemerintahan resmi Ottoman yang berada di bawah Sultan Ottoman ke-36, Mehmed VI , memutuskan bahwa perlawanan terhadap Sekutu tidak mungkin dilakukan, kantong-kantong perlawanan tetap ada di Anatolia, cikal bakal Turki modern.

Kantong-kantong perlawanan ini terdiri dari kelompok-kelompok laskar dan desertir, sejumlah unit Ottoman yang masih utuh, dan berbagai elemen masyarakat. Perlawanan mereka dipicu oleh pendudukan Yunani atas Izmir pada 15 Mei 1919.

Kronologi Aksi Polisi Kejar dan Tembak Begal ABG Bawa Celurit di Cakung Jakarta Timur, Video Viral

Saat itu, Mustafa Kemal, salah satu perwira paling sukses di kesultanan, berangkat untuk misi resmi ke Anatolia timur dan mendarat di Samsun pada 19 Mei 1919.

Dia segera mengonsolidasikan perlawanan meskipun ditentang oleh pemerintahan resmi Ottoman.

Melalui Asosiasi untuk Pertahanan Hak-hak Anatolia Timur (didirikan 3 Maret 1919), kongres digelar di Erzurum (Juli-Agustus). Kemudian dilanjutkan dengan kongres kedua di Sivas pada September 1919 dengan dihadiri delegasi yang mewakili seluruh negeri.

Asosiasi baru untuk Pertahanan Hak-hak Anatolia dan Rumelia didirikan. Sementara itu, komite eksekutif untuk mengorganisir perlawanan juga dibentuk dengan Mustafa Kemal ditunjuk sebagai ketua.

Konflik dalam negeri

Pemerintah resmi menyerah pada tekanan kelompok pendukung Mustafa Kemal. Wazir Agung yang tidak populer, Damad Ferid Pasha, mengundurkan diri dan digantikan oleh Ali Riza Pasha yang lebih simpatik.

Negosiasi dengan kelompok tersebut diikuti oleh pemilihan parlemen baru yang bertempat di Istanbul pada Januari 1920.

Menkumham Yasonna Laoly Bantah Semua Aksi Kriminalitas karena Ulah Napi Asimilasi Corona

Mayoritas parlemen menentang kebijakan resmi pemerintah dan mengesahkan Pakta Nasional, yang dirumuskan di Erzurum dan Sivas. Tujuannya, untuk mencapai kemerdekaan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved