Jokowi Sebut Jika DKI Jakarta Lakukan 'Lockdown' Butuh Anggaran Rp 550 Miliar per Hari
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan besaran anggaran yang dibutuhkan apabila karantina wilayah diterapkan di DKI Jakarta.
POSBELITUNG.CO -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ( Jokowi ) dalam acara Mata Najwa yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi Trans7, Rabu (22/4/2020), mengungkapkan besaran anggaran yang dibutuhkan apabila karantina wilayah diterapkan di DKI Jakarta.
Adapun Jokowi menyebutkan, karantina wilayah merupakan istilah yang sama dengan lockdown.
Di mana dalam penerapan lockdown, semua aktivitas benar-benar dihentikan.
Masyarakat diharuskan tetap berada di rumah dan berhenti bekerja di kantor.
Kemudian seluruh transportasi umum seperti ojek, bus, pesawat, hingga kereta api harus berhenti.
• Jokowi Sebut akan Berlakukan Sanksi Apabila Masih Banyak Pelanggaran dalam PSBB
"Kalau karantina wilayah itu sama dengan lockdown," terang Jokowi.
"Artinya masyarakat hanya di rumah."
"Bus, pesawat, kereta api, MRT, KRL, ojek, berhenti," tambahnya.
Dalam menerapkan lockdown atau karantina wilayah, misalnya di DKI Jakarta dibutuhkan anggaran yang sangat besar.
Jokowi menyebutkan butuh Rp 550 miliar untuk menjamin kehidupan seluruh warga Jakarta.
Jumlah tersebut merupakan kebutuhan anggaran untuk satu hari.
Apabila karantina wilayah dilakukan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan dibutuhkan anggaran hingga tiga kali lipat.
• Jessica Mila Berbalut Lingerie Seksi, Penampilannya Saat Pemotretan Virtual Sukses Jadi Sorotan
"Biaya untuk Jakarta 550 miliar sehari untuk menjamin kehidupan masyarakat," ungkap Jokowi.
"Kalau di Jabodetabek tiga kali lipat," lanjutnya.
Meski demikian, Jokowi menyangkal apabila tidak memberlakukan karantina wilayah karena anggaran.
