Jokowi Sebut Jika DKI Jakarta Lakukan 'Lockdown' Butuh Anggaran Rp 550 Miliar per Hari
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan besaran anggaran yang dibutuhkan apabila karantina wilayah diterapkan di DKI Jakarta.
"Kalau nanti dalam sosialisasi kita anggap sudah cukup dan itu di lapangan masih belum ada perbaikan bisa kita masuk ke sana," tambahnya.
Dalam penerapan PSBB, Jokowi menyadari keputusan tersebut bukanlah kondisi yang nyaman.
Karena masyarakat Indonesia masih ada pekerjaan yang bergantung pada gaji harian.
Yakni seperti buruh harian hingga para pedagang asongan.
Pekerjaan tersebut yang sudah diperhatikan oleh pemerintah dalam mengatasi penularan corona kali ini.
Yang terpenting bagi Jokowi adalah ingin menyelesaikan sebuah masalah tanpa menimbulkan kerugian di lain bidang.
"Ya itu memang pilihan yang tidak enak," jelas Jokowi.
"Dan kita semua menyadari di luar masih banyak buruh harian, pedagang asoangan yang hidupnya harian."
"Ini yang menjadi hitungan kita jangan sampai kita ingin menyelesaikan masalah tapi menimbulkan masalah lain," imbuhnya.
(*/ Tribunnews.com/Febia Rosada)
Berita ini telah terbit di TRIBUNNEWS.COM berjudul Apabila Lakukan 'Lockdown', Jokowi Sebut DKI Jakarta Butuh Anggaran Rp 550 Miliar per Hari
