Benarkah Berhenti Merokok Bisa Mencegah Terjangkit Covid-19? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru

Mulanya, presenter memberikan pertanyaan apakah berhenti merokok bisa mencegah terjangkit Virus Corona.

TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. 

Apakah Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh Bisa Menjadi Carrier?

Sebelumnya diberitakan TribunWow.com, Dokter Spesialis Paru dari RSPAD Gatot Soebroto, Dokter Dewi Puspitorini memberikan penjelasannya soal kemungkinan seseorang menjadi carrier meski telah sembuh dari Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Dewi Puspitorini dalam kanal YouTube KompasTV, Senin (27/4/2020).

Mulanya seorang warga bertanya apakah seseorang yang sudah sembuh dari Covid-19 berpeluang menularkan atau menjadi carrier Virus Corona.

7 Unit Pistol HS Milik Polda Babel Dicuri dari Gudang, Ada yang Dijual Rp15 Juta, Ini Fakta-faktanya

Menanggapi hal itu, Dewi Puspitorini menjelaskan bahwa pandemiVirus Corona belum selesai.

Oleh karena itu, peluang orang itu untuk tertular Covid-19 masih besar.

"Kalau pasien pernah dirawat di rumah sakit dengan dinyatakanCovid-19 nya positif, kemudian dengan gejala-gejalanya diobatin, misal panas, batuk, sesak napas, kemudian perbaikan," terang Dewi Puspitorini.

"Kemudian dalam perjalanan selama di perawatan akan dilakukan evaluasi untuk swabnya, kapan akan swab, begitu swabnya negatif satu kali kemudian diulang sekali lagi swab negatif, kemudian sudah dinyatakan sebagai sudah bisa dipulangkan, dinyatakan sembuh, dalam arti keluhan tidak ada swabnya juga sudah negatif."

"Apakah pasien itu tetap bisa menjadi carrier? Nah itu karena virus itu masih tetap ada, pandemi belum selesai, kita tidak pernah tahu dengan OTG (Orang Tanpa Gejala) lain yang mungkin membawa (Virus Corona) juga," imbuh dia.

Dewi Puspitorini menerangkan bahwa Virus Corona terbilang unik karena penyebarannya yang cepat.

Dirinya lantas membandingkan data angka kematian di Wuhan dan Indonesia yang berbeda.

"Saya bilang Covid-19 ini unik, karena penyebarannya cepat, kemudian bisa perburukannya juga cepat. Dulu diperkirakan waktu awal kasus di Wuhan 2-3 persen angka kematiannya, kalau dari data terbaru saya lihat itu angka kematian di Indonesia masih 8,4 persen, berarti masih cukup tinggi, jadi saya bilang ini unik kasusnya," beber Dewi Puspitorini.

Dewi Puspitorini lantas meminta pasien yang sudah sembuh dariVirus Corona untuk tetap memperhatikan kesehatannya agar tidak menjadi carrier.

"Sehingga pada pasien yang sudah lepas rawat, dia harus tetep jaga kesehatan, harus istirahat yang cukup, konsumsi vitamin harus terus dilakukan, olahraga juga secukupnya jangan terlalu berat."

"Pagi-pagi berjemur sinar matahari pagi sampai jam 10 monggo silakan, keluar rumah harus pakai masker dan kalau perlu juga untuk keperluan dasar, kita tetap melakukan physical distancing, PSBB, ikuti anjuran pemerintah," urai dia.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved