Asal-usul Payung yang Pernah Jadi Simbol Kekuatan dan Kekayaan di China

Saat itu, moyang manusia menjalin beberapa daun menjadi satu dan meletakkannya di atas kepala mereka.

Editor: Novita
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Ilustrasi hiasan payung 

POSBELITUNG.CO - Tahukah kamu, payung merupakan satu penemuan penting bagi sejarah manusia?

Penemuan ini bermula pada keinginan manusia 4.000 tahun lalu untuk melindungi diri dari sinar matahari.

Saat itu, moyang manusia menjalin beberapa daun menjadi satu dan meletakkannya di atas kepala mereka.

Untuk penemuan awal ini, kita mungkin harus berterima kasih pada orang China.

Simbol Status

Sejarawan China yang menelusuri asal-usul payung menyebut, selain kegunaannya untuk melindungi diri dari sinar matahari dan hujan, benda tersebut juga digunakan sebagai penanda pangkat dan status selama masa kekaisaran.

Tak hanya itu, di China pada masa tersebut, payung juga menjadi simbol kekuatan dan kekayaan.

Semakin besar payung dan kian banyak orang yang harus membawakannya, berarti status sosial yang berteduh makin tinggi.

Dalam salah satu fragmen sejarah tertulis, ketika seorang kaisar tertentu pergi berburu, ada 24 orang yang berjalan di depannya untuk membawa payung.

Bukti lain bahwa payung pernah menjadi penanda pangkat adalah warna yang digunakan.

Hanya keluarga kekaisaran yang diizinkan menggunakan payung berwarna kuning dan merah.

Sedangkan warga sipil hanya diperkenankan menggunakan warna biru.

Tuntutan Gaya Hidup

Selain di China, 3.000 tahun lalu, payung juga menjadi benda yang dikembangkan oleh orang Mesir Kuno.

Sama seperti di China, benda ini berguna untuk menunjukkan status sosial.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved