Asal-usul Payung yang Pernah Jadi Simbol Kekuatan dan Kekayaan di China

Saat itu, moyang manusia menjalin beberapa daun menjadi satu dan meletakkannya di atas kepala mereka.

Editor: Novita
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Ilustrasi hiasan payung 

Saat itu, payung hanya dibuat untuk kaum bangsawan saja.

Payung digunakan untuk melindungi bangsawan dari sinar matahari karena saat itu gaya hidup yang berkembang menuntut kulit pucat.

Payung Tahan Air

Seperti yang telah disebutkan, mulanya payung dibuat untuk melindungi dari sinar matahari.

Pada awalnya, payung tidak tahan air.

Payung paling awal dibuat dari sutra, baru kemudian berganti bahan dari kertas.

Selanjutnya, untuk membuat efek tahan air, orang China melapisi kertas payung dengan lilin atau lak.

Sementara itu, bingkai dan pegangannya terbuat dari kulit pohon murbei atau bambu.

Sekitar tahun 11 Sebelum Masehi (SM), China berhasil mengembangkan payung dari kulit hewan.

Saat itu, benda ini berharga sangat tinggi dan hanya digunakan oleh bangsawan.

Menyebar ke Eropa

Payung yang pertama menyentuh Eropa berasal dari Mesir.

Gaya hidup Mesir Kuno saat itu menyebar ke Yunani dan Romwai.

Benda ini secara ekskusif digunakan oleh perempuan kaya.

Pada masa tersebut, populasi laki-laki di Eropa memandang payung sebagai produk feminin.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved