Bupati Ogan Ilir Tegaskan Tidak Akan Menerima 109 Tenaga Medis yang Sudah Dipecat: Apa Gunanya
Ilyas menerangkan, apa gunanya menerima mereka kembali, sebab ketidakhadiran mereka tidak mengganggu operasional rumah sakit.
"Kita cross check siapa yang betul. Kalau demonya tidak mengada-ada, saya salah. Ini kan ekpsosenya ke mana-mana, seolah Bupati Ogan Ilir enggak siap, enggak sungguh-sungguh menghadapi Covid-19 ini," kata Ilyas
"Ini kan mempermalukan kita sendiri, mempermalukan Kabupaten Ogan Ilir, mempermalukan rumah sakit, seolah-seolah dengan tenaga medis tidak ada perhatian," pungkasnya.
Tuntutan mogok kerja
Terakhir Ilyas meminta wartawan yang menulis keterangannya jangan sepotong-potong. Ia meminta keterangannya ditulis secara lengkap.
“Jangan sepotong-potong ya, semua full ceritanya," katanya sembari mengakhiri penjelasannya.
Seperti ramai diberitakan sebelumnya, 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir dipecat oleh Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam.
Pemecatan itu buntut aksi mogok ratusan tenaga medis pada hari Jumat (18/5/2020) lalu karena menuntut transparansi insentif, APD yang standar, asupan vitamin dan rumah singgah yang layak.
Pemecatan dilakukan meski sudah ada rekomendasi dari Komisi IV DPRD Ogan Ilir ke pihak manjemen RSUD Ogan Ilir agar tidak ada satu pun pemecatan tenaga medis hingga upaya mediasi mogok kerja selesai dilakukan.
(Penulis : Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria/Editor : Aprillia Ika/kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Ogan Ilir Tegaskan Tidak Akan Menerima 109 Tenaga Medis yang Sudah Dipecat",
