Virus Corona di Bangka Belitung
Dosen Bawa Anak dan Istrinya Ikut Tes Swab Massal Saat Tracing Kontak Pasien Positif Covid-19
Haryono Mulyo (70),mendatangi tenaga kesehatan yang lengkap mengunakan APD di halaman Masjid Al Iman Kelurahan Air Itam untuk di ambil sampel swabnya.
POSBELITUNG.CO-- Haryono Mulyo (70), seorang warga mendatangi tenaga kesehatan yang lengkap mengunakan APD (alat pelindung diri) di halaman Masjid Al Iman Kelurahan Air Itam untuk diambil sampel swabnya.
Haryono menyebutkan, meski tidak kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif, namun untuk memastikan dan meyakinkan diri aman dari paparan virus corona, dia bersama istri serta anaknya inisiatif mendatangi tenaga kesehatan untuk diswab.
"Mumpung ada pelayanan ini yang diberikan pemerintah untuk swab, manfaatkan lah oleh masyarakat. Ini penting agar kita bisa memastikan diri aman dari penyebaran covid-19," kata Haryono seusai diambil swabnya, Senin (15/6/2020).
Dia mengatakan, sejak merebaknya pandemi Covid-19 dan terus bertambahnya kasus positif, dia jarang keluar rumah kecuali memenuhi kebutuhan pokok ke pasar dan keperluan urgensi yang harus meminta keluar rumah.
Haryono yang merupakan seorang dosen di Universitas Bangka Belitung ini juga mengapresiasi adanya test massal ini agar segera tanggap dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi ini.
"Kami juga takut keluar rumah, isolasi mandiri di rumah. Kebetulan ada test ini di kawasan Air Itam, kami sangat memanfaatkan sekali biar tahu hasilnya gimana," pungkasnya.
Tim Gugus Tugas Covid-19 Pangkalpinang melakukan rapid test dan swab massal di Pasar Air Itam untuk tracing pasien S terkonfirmasi positif yang meninggal dunia kemarin sore. Ada 25 orang diswab dan 43 orang diperiksa rapid test.
Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pangkalpinang, dr Masagus Hakim, mengatakan tim gugus menyiapkan 25 alat TCM (test cepat molikuler) untuk swab massal dan 100 pcs alat rapid test.
Dia menyebut, ada ketakutan warga untuk menjalani test ini, untuk itu tim gugus tugas didampingi TNI-Polri mendatangi satu per satu warga khususnya pedagang pasar untuk dirapid maupun swab bagi yang kontak erat.
"Yang kontak erat itu harus diswab dan kontak biasa itu dirapid. Kita screening untuk tahu penyebarannya, bukan untuk ditakuti. Biar tanggap dalam memutus penyebarannya," kata dr Hakim di kawasan Pasar Air Itam.
Dia mengatakan, tiap orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif wajib dilakukan swab.
Ini dilakukan untuk tracing penyebaran virus corona dan menanggulangi infeksi virus tersebut.
Sedangkan menurut Hakim, bagi yang kontak biasa atau hanya bertemu sekali dengan tidak ada kontak fisik langsung, bisa dilakukan rapid test.
"Kita lakukan itu untuk pemetaan penyebarannya sejauh mana. Jadi yang tracing kontak erat harus diswab. Tidak bisa mengandalkan kesediaan saja, wajib itu," tegas Hakim.
Dia menjelaskan, terkonfirmasinya S positif Covid-19 yang merupakan pedagang di Pasar Air Itam, belum dapat dikatakan sebagai klaster pasar karena berdasarkan penyelidikan epidemiologinya, S pun sudah hampir enam bulan tidak tidak berjualan di pasar karena sakit komplikasi yang dideritanya sudah tiga tahun.