Nelayan Beltim Tolak TI Rajuk
Ketua Fordas Beltim Sebut Aksi Damai Tolak Tambang Rajuk di Hutan Mangrove Sudah Berulang Kali
Ratusan nelayan pesisir melakukan aksi damai menghalau aktivitas tambang rajuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Manggar Belitung Timur
Ia menekankan bahwa aksi hari ini akan jauh lebih besar jika tak ada tanggapan.
"Jangan sampai terjadi anarkis yang lebih besar. Kalau itu terjadi jangan menyalahkan masyarakat karena ini ruang hidup mereka, ruang hidup anak cucu mereka nanti," kata Budi.
Lebih lanjut, ia menekankan jika memang tak ada perubahan berarti memang nurani pemimpin dan hukum di sini patut dipertanyakan.
"Mudah-mudahan ada tindaklanjut yang jelas. Jangan biarkan masyarakat ricuh dengan ketidakpastian yang ada," tegas Budi.
Amin Nur Siap Dipenjara Jika Tak Bongkar Pontonnya
Di antara pemilik TI rajuk di Kawasan Mangrove dan Daerah Aliran Sungai Manggar Amin Nur mempertanyakan pontonnya dibongkar.
Menurutnya pontonnya tidak berada di dalam kawasan mangrove dan daerah aliran sungai.
"Ponton ini kan adanya di kolong mati dan tidak dalam daerah aliran sungai. Tolong lah saling menghargai dan mengerti," jelas Amin saat menjelaskan kepada massa aksi, Sabtu (20/6/2020).
Ia juga menanyakan kepada massa aksi kemana ia harus menambang karena ia juga ingin mencari makan.
"Kemarin Yudi Senga sempat datang ke sini beri waktu tiga hari harus dibongkar ini baru dua hari sudah datang. Kami juga butuh waktu untuk membongkarnya," sanggah Amin.
Tapi Amin juga mengakui bahwa aktivitas tambangnya melanggar hukum karena tidak berizin dan berjanji akan membongkar pontonnya hari ini juga.
"Saya berjanji jika tak membongkar ponton hari ini saya siap masuk penjara," kata Amin di hadapan massa aksi.
(posbelitung.co/Suharli)
