Begini Reaksi Tri Rismaharini Ketika Jokowi Beri Waktu 2 Pekan untuk Jatim Turunkan Angka Covid-19

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Kamis 5 Juni 2020.

Kompas TV
Tri Rismaharini menangis saat terima bantuan penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu dan kini beri reaksi terkait deadline yang diberikan Presiden Jokowi 

POSBELITUNG.CO -- Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Kamis 5 Juni 2020.

Dalam kunjungan tersebut Jokowi meminta agar kasus Covid-19 di Jawa Timur dapat ditekan.

Tak hanya itu, Jokowi juga memberi waktu dua minggu bagi Jawa Timur untuk menurunkan laju kasus positif Covid-19.

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini,"

"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa, semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi,".

"Ini terbanyak di Indonesia, hati-hati ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.

Jadwal Salat Isya 26 Juni 2020 di Belitung, Beltim, Sungailiat dan Pangkalpinang serta Lokasi Masjid

Secara khusus, Jokowi menyoroti kondisi Surabaya setelah menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Presiden Jokowi memberi waktu dua pekan bagi Jatim untuk menurunkan secara signifikan angka Covid-19.

Potongan gambar video pemakaman protokol Covid-19 di Kecamatan Jambangan Surabaya, Rabu (24/6/2020). (KOMPAS.COM/A. FAIZAL)
Potongan gambar video pemakaman protokol Covid-19 di Kecamatan Jambangan Surabaya, Rabu (24/6/2020). (KOMPAS.COM/A. FAIZAL)

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama kepala daerah di Jatim yang hadir secara virtual.

Terkait permintaan Jokowi, Risma mengatakan, pihaknya terus bekerja agar pandemi dapat dikendalikan.

"Kita kerja mulai kemarin-kemarin, kita terus bekerja," kata Risma saat ditemui di kediaman wali kota, dikutip dari Surya, Kamis (25/6/2020).

Risma menjelaskan, untuk saat ini kasus penularan di Surabaya banyak terjadi di lingkungan keluarga.

Artinya, ketika ada satu orang yang positif, dalam satu keluarga bisa menulari anggota keluarga lain.

Untuk itu, Risma meminta jajarannya segera mengisolasi atau melakukan rawat inap langsung bagi warga yang ditemukan terpapar.

Simak, yang Ingin Liburan Wajib Tahu, Begini Penerapan Protokol Kesehatan di Kawasan Wisata

Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan.

Halaman
12
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved