ABK WNI Diduga Jadi Korban Perbudakan, Ditemukan Tewas di Kapal Ikan China
ABK WNI yang jasadnya ditemukan di kapal ikan berbendera China di Kepulauan Riaudiduga korban perbudakan.
POSBELITUNG.CO -- ABK WNI yang jasadnya ditemukan di kapal ikan berbendera China di Kepulauan Riau diduga korban perbudakan.
Adapun korban diduga mengalami tindak kekerasan di atas kapal bersama belasan ABK lainnya.
Diketahui, jenazah korban dievakuasi tim gabungan kesehatan KKP, biddokes, dan Lanal Batam dari sebuah kapal yang sudah bersandar di Pelabuhan Lanal Batam.
Petugas mengevakuasi jenazah dari kapal ke mobil ambulans.
Selanjutnya, mayat WNI itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
• Nama Dita Leni Rafia Mendadak Viral, Langsung Dapatkan Hasil ini yang Buat Dia Senang
Pantauan Tribun, Rabu (8/7/2020) sore, suasana evakuasi jenazah tampak ramai.
Puluhan petugas gabungan bersama awak media memadati dermaga pelabuhan Lanal Batam.
Lengkap dengan persenjataan, tim F1QR dan personel Polda Kepri berjaga di lokasi itu.
Tepat di dermaga pelabuhan Lanal Batam itu, ada dua unit kapal berbendera China yakni kapal Lu Huang Yuan Yu 118 dan Lu Huang Yuan Yu 117.
Kedua kapal ini diamankan tim gabungan dari TNI-Polri.
Dari salah satu kapal itu, terdapat mayat WNI yang meninggal dan disimpan di lemari pendingin kapal.
Informasi meninggalnya seorang ABK ini didapat dari salah satu keluarga ABK dan dari Badan Intelijen Negara (BIN) pada tanggal 29 Juni 2020 lalu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhart.
• Pemuda ini Tak Terima Ditegur Bawa Perempuan ke Kos, Malah Aniaya Anak Pemilik Kos hingga Terluka
Harry menjelaskan, berawal dari informasi tersebut, tim dari Ditpolairud Polda Kepri menggunakan kapal serta heli milik kepolisian bersama Bakamla, Bea cukai dan Lanal Batam mengejar kapal tersebut.
"ABK yang meninggal berinisial HA merupakan WNI yang berasal dari Lampung," ujarnya.
