Donald Trump Ancam TikTok, Beri Waktu Enam Minggu untuk Dijual ke Perusahaan AS, Jika Tidak. . .

Presiden AS Donald Trump megancam TikTok dan memberikan waktu enam minggu bagi aplikasi video populer milik China itu, untuk menjual operasinya...

Mandel NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump 

Trump telah menjadikan TikTok sebagai front terbaru dalam pertempuran politik dan perdagangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing.

Aplikasi ini sedang dalam penyelidikan resmi untuk alasan keamanan nasional AS karena mengumpulkan sejumlah besar data pribadi tentang semua pengguna, dan secara hukum berkewajiban untuk berbagi data itu dengan pihak berwenang di Beijing jika diminta.

Basis penggunanya yang besar dan algoritma yang digunakannya untuk mengumpulkan data membuat aplikasi tersebut sangat berharga.

Namun tuntutan pemerintah AS untuk menjual dan membagi sebagian harga jual dengan Depkeu AS seperti yang dituntut Trump adalah taktik yang tidak biasa.

Youtube Hapus Video Anji, Ariel Noah Jadi Trending Karena Ucapannya ke Anji Jadi Kenyataan

Menutup operasional TikTok juga dapat berdampak ke beralihnya pengguna ke aplikasi lain. Banyak konten kreator yang sudah meminta followers mereka untuk melakukannya. "Penerima manfaat yang paling jelas adalah Snapchat, Facebook, dan Twitter, dengan Snapchat kemungkinan jadi yang paling diuntungkan," kata analis investasi di Light Shed Partners.

Penutupan terhadap operasional TikTok juga dapat memaksa pengguna untuk beralih ke pesaing, dan banyak inovator yang senang mendorong pengguna untuk mengikuti mereka di platform media sosial lainnya.

"Penerima manfaat yang paling jelas adalah Snapchat, Facebook dan Twitter, dengan Snapchat kemungkinan menjadi penerima manfaat terbesar," kata pakar investasi di Lightshed Partners.

Sebelumnya pada Senin (3/8/2020) pendiri ByteDance Zhang Yiming mengakui ada tekanan besar tersebut.

Menurut laporan Media China, dia menulis surat ke staf yang mengatakan mereka bekerja sepanjang waktu "untuk hasil terbaik".

"Kami selalu berkomitmen untuk memastikan keamanan data pengguna, serta netralitas platform dan transparansi," kata Zhang.

Namun, katanya, perusahaan menghadapi "meningkatnya kompleksitas dalam arena geopolitik dan tekanan eksternal yang besar." 

Dia menganggap bahwa perusahaan harus memenuhi tantangan dari Amerika Serikat "tanpa menyerah mengeksplorasi kemungkinan apa pun."

Pemain Drakor Sky Castle Kim Bo Ra dan Jo Byeong Gyu Putus Setelah 18 Bulan Pacaran, Ini Penyebabnya

Menurut surat kabar Inggris The Sun pada hari Senin, salah satu kemungkinan dampak dari tekanan tersebut adalah bahwa ByteDance berencana untuk mentransfer operasi TikTok  ke Inggris.

(*/ posbelitung.co)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved