Tidak Semua Masker Kain Aman, Berikut Kiat Aman Cegah Covid-19 dengan Masker
Namun tanpa harus menunggu kepastian vaksin, sebenarnya penggunaan masker bisa lebih melindungi dari penyebaran Covid 19.
Menggunakan helm yang tidak standar, ketika terjadi kecelakaan helm itu tetap tidak melindungi juga.
Bahkan penggunaan masker scuba ini juga berbahaya, karena merasa aman padahal tidak punya kemampuan menyaring. Bebas batuk atau bersin padahal dropletnya masih keluar dan menulari.
“Jangan-jangan terjadi outbreak (wabah) di kantor atau di beberapa tempat gara-gara pemakaian masker yang salah. Dampaknya jadi panjang,” katanya.
Alasan yang sama juga pada pemakaian buff sangat tidak disarankan. Bahannya terlalu tipis dan juga hanya satu lapisan.
Begitu juga masker rajutan (knit) walaupun tebal tapi tidak punya kerapatan yang cukup.
Ia menyarankan, agar diperlukan juga standarisasi masker.
Sayangnya regulasinya juga belum jelas. Saat ini baru statement penggunaan masker saja.
Padahal alat kesehatan lain seperti thermometer misalnya ada standard nasionalnya.
Di satu sisi kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker juga belum merata.
Selain menggunakan masker, untuk lebih amannya, apalagi menggunakan kendaraan umum seperti kereta, disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah).
Alasannya virus tidak mengenai mata dan juga kita lebih terhindar.
Menggunakan masker masih memungkinkan adanya bagian wajah yang terbuka. Jika tidak face shield, penggunaan kacamata juga disarankan.
Ia mengatakan, sudah ada penelitan bahwa pengguna kacamata lebih rendah terkena positif Covid 19 dibanding dengan yang tidak menggunakan kacamata.
“Selama ini yang dianut, penularan lewat droplet atau butian air liur yang terbang kalau ada celah setidaknya tidak kena langsung.
"Ketika dua orang sama-sama pakai masker dan jarak cukup jauh risko penyebaran kecil,”jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/masker-n95-boleh-dipakai-lagi-setelah-dicuci.jpg)