Tenaga Kesehatan Puskesmas Mengkubang Raih Juara Tiga The Best Tuberculosis Innovation Program
Perlombaan inovasi TB tersebut diikuti oleh para tenaga kesehatan dan dokter se-Indonesia yang lebih berpengalaman dalam menangani penyakit TBC.
Penulis: Bryan Bimantoro |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG TIMUR - Marlina tak pernah menyangka Portofolio Inovasi Tuber Culosis yang dikirimnya lewat email 14 Maret 2020 akan menang. Apalagi perlombaan inovasi TB tersebut diikuti oleh para tenaga kesehatan dan dokter se-Indonesia yang lebih berpengalaman dalam menangani penyakit TBC.
Inovasi TB dengan judul 'Penjaringan, Pengambilan, dan Pengiriman Sputum Serta Pengawasan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Melalui KATIS (Kader TB Tiap Desa) Terintegrasi dengan SIGESITE'. Inovasi ini dipresentasikan pada Indonesian Tuberculosis International Meeting (INA TIME) 2020 Committee yang digelar secara virtual dan dipusatkan di Universitas Andalas (Unand) Padang pada 28-29 Agustus 2020 lalu.
Dalam penyusunan dan saat presentasi mendapat dukungan penuh dari kepala Puskesmas Mengkubang Ayu Nilam Sahri dan rekan-rekan di Puskesmas dan juga bantuan dari staf Diskominfo, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Beltim, akhirnya mendapatkan juara 3 kategori The Best Innovation TB Program.
Lina, sapaan akrabnya, sejak dinyatakan lulus CPNS tahun 2018 ditugaskan oleh kepala Puskesmas Mengkubang untuk pengelola program TB Paru, Program HIV/AIDS dan program kesehatan, dan keselamatan kerja, karena ketiga program ini ada keterkaitan.
"Pada program TB paru meski pun dalam kondisi pandemi covid-19 layanan diagnostik, penjaringan, pengantaran sputum, dan pengawasan minum obat tetep berlangsung, pasien TBC harus diobati sampai sembuh sesuai dengan prinsip TBC temukan, obati dan sembuhkan," kata Lina kepada posbelitung.co, Selasa (6/10/2020).
Tuberkulosis Paru, lanjut Lina, merupakan satu penyakit infeksi yang prevalensinya paling tinggi di dunia. Inovasi ini dengan latar belakang penjaringan kasus pasien TB sulit ditemukan, wilayah kerja UPT Puskesmas Mengkubang yang luas, jarak dari Puskesmas ke Rumah Sakit Umum Daerah yang jauh dalam pengantaran sputum dan ditemukan adanya kasus TB MDR di wilayah kerja UPT Puskesmas Mengkubang.
Inovasi KATIS (Kader TB Tiap Desa) membuat pelayanan kesehatan khususnya penanganan tuberkulosis semakin proaktif dan dekat dengan masyarakat.
Petugas kesehatan bersama KATIS berperan dalam penjaringan, pengambilan, dan pengiriman sputum serta pengawasan pengobatan pasien tuberkulosis melalui kegiatan kunjungan rumah sasaran TB. Selanjutnya KATIS melaporkan kegiatan dengan memanfaatkan media aplikasi simpan lokasi pada smartphone berbasis android saat kegiatan kunjungan.
Lokasi yang terhimpun menghasilkan data pemetaan sasaran secara geografis yang terintergasi dengan Sigesite Pis-Pk (Sistem Infomarmasi Geografis Intervensi Terintegrasi) dan bekerja sama dengan lintas sektor.
Catatan kegiatan KATIS pada aplikasi simpan lokasi dikirim melalui grup WhatsApp yang beranggotakan tim pelaksana inovasi terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Desa, pengelola program TB, pengelola program kesehatan jiwa, supervisor Pis-pk, dan KATIS.
“Hasil dari inovasi ini menunjukkan kenaikan temuan kasus TB paru secara signifikan yang melibatkan peran kader kesehatan dengan digitalisasi sehingga mempermudah dalam penjaringan, pengambilan dan pengantaran sputum serta pengawasan minum obat secara teratur sehingga tidak ada lagi ditemui kasus TB MDR," kata alumni Akper Belitung yang lulus tahun 2011 ini.
Dengan kemenangan inovasi ini pada Ina Time 2020 menjadi penyemangat tenaga kesehatan bersama KATIS dalam menemukan pasien TB di Wilayah kerja UPT Puskesmas Mengkubang.
"Semoga dengan prestasi ini bisa memotivasi tenaga kesehatan lain agar bisa berinovasi dalam memajukan daerah Beltim di sektor kesehatan," kata Lina. (Posbelitung.co/BryanBimantoro)
