Terungkap, Ada 10 Gejala Baru Covid-19 yang Tak Terduga Selama Ini

Menurut para dokter, virus corona dapat menimbulkan gejala dari ujung kepala sampai ujung kaki yang bisa berakibat fatal.

Editor: Rusmiadi
KOMPAS.COM
Ilustrasi - 50 Gambar Ilustrasi Virus Corona, Cocok Sebagai Media Edukasi Bagi Masyarakat 

5. Badai sitokin

Dalam fenomena ini, sistem kekebalan merespons infeksi dengan bekerja berlebihan, menghasilkan peradangan berlebihan - yang dapat menyebabkan gagal jantung, paru-paru, atau ginjal, dan pembekuan darah yang dapat berakibat fatal. Badai sitokin menjadi salah satu factor yang bertanggung jawab atas tingkat keparahan flu 1918, dan para peneliti percaya Covid-19 memicu reaksi serupa dalam beberapa kasus.

Menurut Harvard Medical School, penyedia layanan kesehatan dapat menguji kadar sitokin darah untuk mengukur apakah ini mungkin terjadi.

Kini penelitian sedang berlangsung untuk pengobatan yang efektif (steroid seperti deksametason dan hidrokortison telah menunjukkan hasil yang menjanjikan sejauh ini).

6. Happy hypoxia

Tanpa ditandai gejala apapun, happy hypoxia atau silent hypoxemia mengancam jiwa atau menyebabkan kematian pada pasien yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (3/9/2020), Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto pertama-tama menjelaskan, secara umum suatu infeksi di jaringan paru disebut penumonia.

Pneumonia akan menyebabkan gangguan sirkulasi oksigen masuk ke dalam darah, yaitu gangguan disfungsi atau gangguan pada vaskuler (pembuluh darah). Hal ini membuat darah tidak teroksigenisasi.

"Akibatnya, kandungan oksigen dalam darah rendah atau disebut hipoksemia," kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Silent hypoxemia atau happy hypoxia ini tidak menimbulkan gejala atau keluhan sakit pada organ-organ tubuh.

Hingga saat ini, Agus mengatakan bahwa belum ada penjelasan ilmiah secara pasti dan jelas terkait happy hypoxia yang dialami pasien dengan Covid-19.

Kasus happy hypoxia pada pasien dengan Covid-19, kata Agus, sebenarnya sudah terjadi sejak awal ditemukan infeksi virus SARS-CoV-2 di Indonesia Kendati demikian, Agus mengungkapkan bahwa happy hypoxia dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini, dengan pemeriksaan kadar oksigen yang bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan, dan juga bisa dilakukan secara mandiri.

7. Gejala neurologis

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Lancet pada Agustus lalu, menemukan lebih dari 55% orang yang terinfeksi virus corona, masih melaporkan gejala neurologis tiga bulan setelah didiagnosis.

Ini bisa termasuk kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, kelelahan, perubahan kepribadian, sakit kepala, insomnia, dan kehilangan rasa dan / atau bau.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved