Jerambah Gantung Roboh
Jerambah Gantung Icon Pangkalpinang Rp 25 Miliar Belum Selesai Sudah Roboh, Ini Penjelasan Kadis PU
Nilai proyek Jerambah Gantung roboh senilai Rp 25 miliar, dikerjakan sistem sambung dan masih dalam tahapan pengerjaan
"Besok kami akan rapatkan, dan mencari treatmen nya baiknya seperti apa," sebutnya.
* Jaga Kelestarian Alam
Mata Bujang (60) warga sekitar Jerambah pernah mengisahkan bagaimana ia menjalani hari hari saatjembatan belum dibangun.
"Kami sembilan beradik bersama orangtua tinggal di tepi sungai ini. Kami hidup dari hasil kebun dan menjualnya ke Pasar Pangkalpinang, jalan kaki," ungkap Bujang.
Menurutnya, dulu tempat di sekitar Jerambah Gantung Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang itu hutan lebat yang jarang dilalui orang.
Baca Juga:
--> BREAKING NEWS: Jerambah Gantung Pangkalpinang Roboh, Kadis PU Akui Ada Kesalahan Teknis
Sungai dengan lebar 70 meter dan dalam lebih dari 5 meter itu menjadi habitat beragam ikan termasuk buaya.
Sampai kini, hutan mangrove atau bakau menghiasi tepian sungai sehingga alam tetap asri.
Tampak pula sejumlah perahu nelayan bersandar di tepi sungai.
"Orang yang lewat Jerambah Gantung sangat jarang, orang-orang dari Balunijuk yang ke Pangkalpinang. Sekarang jembatan tidak ada lagi, mau dibangun jembatan baru," ujarnya.
Jembatan yang dimaksud adalah proyek pembangunan Jembatan Air Kerabut atau biasa disebut Jembatan Gantung senilai Rp 25 miliar sepanjang 70 meter dan tinggi 8 meter.
Lantaran pembangunan jembatan itulah, Bujang berharap keasrian alam di sekitarnya tetap terjaga.
Bujang khawatir, efek dari pembangunan jembatan tersebut akan membuat hutan mangrove tergerus dan terjadinya pendangkalan sungai.
"Sejak lama kami menjaga hutan bakau, sungai termasuk buaya di dalamnya. Jangan sampai nanti rusak karena pembangunan jembatan ini. Sekarang lebar sungai mulai berkurang, sekitar 50 meter saja," kata Bujang.