Jerambah Gantung Roboh

Jerambah Gantung Icon Pangkalpinang Rp 25 Miliar Belum Selesai Sudah Roboh, Ini Penjelasan Kadis PU

Nilai proyek Jerambah Gantung roboh senilai Rp 25 miliar, dikerjakan sistem sambung dan masih dalam tahapan pengerjaan

Penulis: Hendra | Editor: Hendra
POSBELITUNG.CO /BANGKAPOS/RESHA JUHARI
ROBOH - Jembatan Gantung (Jerambah Gantung) kota Pangkalpinang roboh pada Jumat (16/10/2020) malam. Jembatan penghubung Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka yang belum diresmikan dan selesai dibangun itu roboh. 

"Kita resmikan nanti tepat pada pergantian tahun 2021. Kita ingin masyarakat Kota Pangkalpinang tidak hanya bermain di tempat itu-itu saja tapi beralih ke tempat baru termasuk Jerambah Gantung," kata Molen.

Dia menyebutkan, hadirnya jembatan tersebut membuat perekonomian masyarakat semakin meningkat.

"Ditambah lagi dengan keberadaan aktivitas dari UBB, artinya aktivitas mereka dari Kabupaten Bangka ke Kota Pangkalpinang semakin dekat," ujarnya.

Dia menuturkan, jembatan itu nantinya akan dilengkapi dengan lampu hias hingga pembuatan taman di sekitarnya.

"Jadi untuk yang nanti diresmikan baru jembatannya dulu, akan mengikuti nanti penambahan lampu hias di dekat jembatan berikut spot tempat berfotonya," ungkapnya.

Dia berharap kehadiran jembatan itu nantinya dapat berfungsi dengan baik dan dapat membantu masyarakat untuk beraktivitas.

Ditambahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pangkalpinang Suparlan Dulaspar, desain Jembatan Gantung tetap menyerupai Jerambah Gantung buatan 1938 silam.

"Memang kalau desain jembatannya kita akan buat mirip-mirip seperti Jerambah Gantung yang lama. Tapi hanya aksesoris seperti tali-tali yang bergantung saja, kalau jembatamnya tetap menggunakan beton," kata Suparlan.

Biaya yang dikeluarkan untuk membangun jembatan sepanjang 70 meter itu senilai Rp 25.980.529.000.

Jembatan Gantung yang berlokasi di Kelurahan Jerambah Gantung dibangun sejak 22 April 2020 dan ditargetkan akan selesai pada Desember mendatang.

Jembatan yang dibangun dari APBD 2020 itu dikerjakan PT Karya Mulia Nugraha, untuk menghubungkan Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka terutama di bagian Desa Balunijuk.

"Kalau sekarang sudah kita perkirakan 40 persen pembangunan sudah berjalan. Jadi tanggal 23 Desember 2020, pembangunan semuanya harus tuntas, kira-kira November juga sudah selesai, tinggal perapian saja nanti," jelasnya.

Hadirnya Jembatan Jerambah Gantung memberikan manfaat bagi masyarakat dan warga sekitarnya.

Termasuk mahasiswa atau dosen UBB tidak perlu lagi menempuh waktu yang lama untuk pulang pergi kampus.

Adyos mahasiswa jurusan Akutansi UBB mengaku hadirnya jembatan dapat mempersingkat waktu perjalanan bila ingin berpergian ke Pangkalpinang.

"Kalau mempersingkat itu pasti. Untuk mahasiswa UBB atau orang dari Pangkalpinang ke Balunijuk tentu lebih cepat," ujar Adyos.

Menurutnya, sebagian besar mahasiswa yang berdomisili di Pangkalpinang sangat menanti jembatan ini.

Serupa diungkapkan Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan UBB M Rizza Mufiandi.

"Kalau jadi, tentu mempersingkat waktu pulang pergi. Misal saya hitung dari rumah saya ke kampus bisa lebih singkat 10 menit," jelas Rizza.

Ia menyarankan dalam pembangunan jembatan lebih memperhatikan kualitas kontrol bahannya.

"Mungkin lebih kepada kualitas kontrol bahan dan struktur bangunan yang diperhatikan. Jangan sampai, baru satu bulan dipakai sudah rubuh," tutur Rizza. (T2/S2)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved