Berita Belitung
Lalu Lintas Ekspor dari Belitung Didominasi Produk Frozen, Ini Negara Tujuannya
Hafrial mengatakan, selama pandemi covid-19 ini kegiatan ekspor dari unit pengolahan ikan (UPI) di Belitung tetap ada
Penulis: Disa Aryandi |
POSBELITUNG.CO , BELITUNG -- Pejabat Fungsional Statiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Pangkalpinang wilayah kerja Tanjungpandan Hafrial mengatakan, selama pandemi covid-19 ini kegiatan ekspor dari unit pengolahan ikan (UPI) di Belitung tetap ada.
Namun ekspor tersebut didominasi produk beku (frozen). Negara tujuan, Singapura, Malaysia, Australia, Vietnam dan Hongkong.
"Produk beku yang banyak (daging rajungan beku, ikan beku), ada juga hasil perikanan hidup, tapi lebih dominasi produk beku," kata Hafrial kepada Posbelitung.co, Sabtu (21/11/2020).
Kegiatan ekspor itu, kata dia, sempat terjadi penurunan ketika awal-awal pandemi covid-19. Namun terjadi peningkatan kembali pada bulan Agustus 2020 lalu. Itu terjadi, lantaran ada kebijakan Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk mendorong kegiatan ekspor.
Itu diperkuat, karena berakhirnya kebijakan lockdown pada negara - negara importir. Apalagi sektor pengolahan, bagian penting dari industri perikanan, sehingga dibutuhkan peran Pemerintah Daerah agar terus menjaga iklim usaha ketika pandemi Covid-19.
"Iklim usaha yang baik, pelayanan cepat dan perizinan mudah akan meningkatkan produksi perikanan, baik dari sisi hulu sampai meningkatnya produksi pengolahan pada sisi hilir," bebernya.
Sektor perikanan, lanjut dia, merupakan usaha yang tidak berhenti, dan terus berkomitmen menjaga serta menggerakkan usaha sektor perikanan dimasa pandemi covid-19.
Kondisi ini bisa menjaga ketersediaan lapangan kerja, berkontribusi pada berkembangnya industri rumah tangga, dan usaha mikro kecil, serta memberikan penghasilan bagi masyarakat.
"Kami harapkan multiplayer effect usaha sektor perikanan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah," harap Hafrial.
Bertahan di Tengah Pandemi
Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Pangkalpinang wilayah kerja Tanjungpandan mencatat, lalu lintas produk pengolahan daging rajungan dan ikan segar di Belitung, selama masa pandemi Covid-19, secara umum tetap bertahan.
Pada periode tertentu selama tahun 2020 ini, mengalami peningkatan. Penurunan produk pengolahan hasil perikanan, terjadi hanya terjadi di awal pandemi Covid-19. Itu tidak merosot secara signifikan.
Seperti data lalu lintas domestik produk perikanan, tetap mengalami kenaikan, walaupun tidak signifikan.
"Kalau dihitung secara umum, dari bulan Maret-Oktober 2019, volume nya 5.572.297 kilogram. Dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2020 ini, 5.646.660 kilogram, jadi mengalami kenaikan," kata Pejabat Fungsional SKIPM Pangkalpinang wilayah kerja Tanjungpandan Hafrial kepada Posbelitung.co, Sabtu (21/11/2020).
Sama seperti lalu lintas ekspor produk perikanan, pada periode tertentu terjadi peningkatan. Namun secara umum sedikit merosot, dampak pandemi Covid-19.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/hasil-tangkapan-nelayan-teluk-uber.jpg)