Pencuri Diikat Tewas Dipukul dengan Talenan, 6 Orang Tetapkan Jadi Tersangka, Pelaku Gangguan Jiwa

Pemilik rumah dan dua anaknya ditetapkan sebagai tersangka termasuk 2 satpam perumahan

Editor: Hendra
(KOMPAS.COM/Teguh Pribadi)
Tersangka memperagakan adegan penganiayaan terhadap terduga pencurian yang tewas ditangan 6 orang tersangka. Adegan rekonstruksi di halaman Kantor Satreskrim Polres Simalungun, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Senin 4 Januari 2021. (Dok: Polres Simalungun) 

"Jadi saya imbau, jika masyarakat mendapati atau menemukan terduga pelaku pencurian, maka serahkanlah kepada pihak kepolisian terdekat,” ucap Agus.

Pelaku Gangguan Jiwa

Sosok Youvanry Aldyryansyah Purba (21) telah pergi untuk selamanya.

Ibunya, Sumarni mengenang anaknya yang tewas saat tragedi penganiayaan oleh pemilik rumah dan 3 oknum satpam. 

Sumarni mengenang, almarhum anaknya mengalami gangguan kejiwaan sejak 3 tahun belakangan ini.

Namun karena keterbatasan biaya ia tidak dibawa berobat secara intensif atau tidak direhabilitasi.

Terakhir ia hanya dibawa konseling ke klinik dan menerima obat resep dokter.

Setelah mengonsumsi obat, menurut Sumarni, belakangan kondisi Youvanry sedikit mulai membaik.

Namun tak jarang ia menolak mengonsumsi obat apalagi saat alami sakit ringan seperti demam.

"Seperti orang gila gitu, ya sudah mengalami seperti itulah dia. Namun sudah setahun belakangan ini dia sudah sedikit berubah. Cuma dia tidak pernah mau keluar rumah lagi. Disuruh pangkas nggak mau. Nanti kalau mandi, mau sampai berminggu-minggu. Kurang mau lah dia untuk bicara," kata Sumarni ditemui di kediamannya, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Jumat (08/01/2021).

Kepribadian Youvanry sejak mengalami depresi membuat keluarga terpukul.

Perubahan drastis dialami Yovanry, mulai menolak bicara dan enggan bersosialisasi dengan orang-orang sekitar.

Suatu kali, kata Sumarni, Yuovanry pernah pergi dari rumah lalu berjalan kaki ke Kota Siantar dengan membawa tas ransel berisi buku bekas dan foto keluarganya.

“Pernah keluar rumah jam sembilan malam jalan kaki ke Siantar bawa tas ransel. Isi tasnya buku-buku bekas, atlas, buku yasin kecil, foto-foto Bu Leknya,” kata Sumarni.

Selama mengalami depresi, Youvanry sehari-hari mendengarkan musik di kamar tidurnya dengan volume maksimal.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved