Pria Ini Bertarung Melawan Buaya Ganas, Kaki Diterkam Diseret ke Tambak. Terluka Parah Nyawa Selamat

Tiba-tiba saat sedang memanen udang, seekor buaya menyambar kakinya. Ia melawan dan akhirnya nyawanya selamat

Penulis: Hendra | Editor: Hendra
Premium Times Nigeria
Ilustrasi buaya 

Sudah lama banyak buaya sering kesini karena habitatnya dirusak.

Kalau tidak salah, semenjak ada akfifitas penimbunan di pubrik Kaltim Lima.

Sehingga, predator buas itu pun pindah yang dekat dengan pemukiman warga.

Sudah sering dilaporkan ke Pemerintah Kota Bontang. Tapi hingga saat ini belum ada respon.

"Kalau pun ada buaya, tapi enggak mungkin kita enggak boleh berenang. Kita ini masyarakat kampung diatas laut. Hidup dari laut.

Jadi kalau kondisinya begini. Mau enggak mau hidup berdampingan buaya. Walaupun itu beresiko," pungkasnya.

Bertaruh Nyawa Lolos Dari Buaya

Diketahui, Bocah asal Kampung Selambai, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Andi Amin (12) berhasil melepaskan diri dari terkaman buaya, Rabu (30/12/2020) sekitar pukul 17.00 Wita.

Sebelum kejadian, Andi Amin tengah asyik berenang bersama 15 orang temannya di laut area ujung Selambai Loktuan, Kecamatan Bontang Utara.

Tak disangka, tiba-tiba ada predator buas menerkam kaki kirinya hingga menariknya ke dasar laut.

Tak tinggal diam, Andi Amin pun melakukan perlawanan.

Ia menghujani pukulan dan tendangan ke bagian kepala buaya.

Sempat terlepas, saat Andi Amin berusaha melarikan diri, buaya tersebut kembali menerkam kaki bagian paha kananya.

"Sudah sempat lepas, pas Andi mau lari, diterkam lagi pahanya," tutur Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Keluarahan Lok Tuan, Ahmad Bajuri, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (30/12/2020).

Andi Amin kembali melanjutkan duelnya. Dia terus memberontak.

Sekitar 10 menit durasi waktu yang dihabiskan, sebelum Andi Amin berhasil melepaskan diri dari keganasan predator buas berukuran 2,5 meter.

Melihat kejadian tersebut, 15 teman Andi Amin lari menepi untuk mengamankan diri.

"Iya temannya langsung lari ke darat. Mereka lihat Andi melawan buayanya. Sebenarnya mau nolong, tapi takut," tutur Bajuri.

Sebenarnya, kata dia, lokasi tempat Andi Amin berenang memang sering muncul buaya. Bahkan jelas, di sana telah di pasang papan peringatan awas ada buaya.

"Di sana memang sering ada buaya. Makanya di situ ada papan peringatan. Bahkan kita juga sudah sering ingatkan warga di sana," kata Bajuri.

Ia membeberkan, dalam kurun 5 tahun terakhir, sudah ada 6 anak di bawah umur jadi korban terkaman buaya di Loktuan.

Untuk di Kampung Selambai, sudah 3 anak jadi korban dimangsa buaya.

Sedangkan 2 koban lainnya diterkam di Kampung Mandar, dan satunya lagi di Jalan Kapal Selam Loktuan.

"Kalau di tempatnya Andi Amin berenang memang sering ada buaya. Di sana sudah 3 anak jadi korban. Makanya kita kasih papan peringatan. Tapi namanya anak-anak, kan susah dikasih tahu," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, bocah 12 tahun diterkam buaya saat tengah asyik berenang bersama 15 temannya di laut Selambai, Bontang Utara, Rabu (30/12/2020).

Korban diserang sekira pukul 17.00 Wita, sore tadi.

Saat tengah asyik berenang, seketika bocah 12 tahun itu merasa ada yang menarik kakinya.

"Pas ditarik kakinya, bocah ini langsung menoleh. Ternyata yang dilihat buaya," ucap Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Lok Tuan, Ahmad Bajuri, saat dikonfirmasi melalu telpon seluler, Rabu (30/12/2020).

Bocah 12 tahun tersebut sontak melakukan perlawanan.

Sempat terlepas dari terkaman sang predator, namun buaya itu kembali menerkam bagian paha kanannya.

"Sudah sempat lepas kaki kirinya dari gigitan buaya. Tapi diterkam lagi paha kananya," tutur Bajuri.

Beruntung, saat terus melakukan perlawanan, sehingga berhasil melepaskan diri.

Lalu korban langsung dilarikan ke rumah sakit PKT Bontang, dengan luka bagian kaki kiri dan paha kanan bekas gigitan buaya.

Bajuri membeberkan, saat kejadian ke 15 teman korban langsung menepi ke darat lantaran ketakutan.

"Dia lawan sendirian, pas sudah lepas langsung dilarikan ke rumah sakit," ungkap Bajuri.

Kini korban tengah menjalani perawatan di RS PKT. Kondisinya pun masih terbaring lemas.

"Iya sudah ditangani. Kondisi masih lemas dalam ruangan," kata Bajuri.

Ditambahkan Bajuri, kejadian serupa telah sering terjadi.

Setidaknya sudah ada 6 kasus orang diterkam buaya di Loktuan.

"Semuanya di Loktuan, cuman lokasinya berbeda-beda," ucapnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved