Berita Belitung Timur

Harga Lada Naik Tapi Tidak Menguntungkan Petani, Stok Lada Berkurang

Yuli Hendri mengatakan, meskipun harga lada naik tetapi tidak terlalu menguntungkan petani, karena, stok lada di petani saat ini sedikit.

Posbelitung.co/Suharli
Memetik lada, Petani di Desa Buluh Tumbang, Tanjungpandan sedang memilih lada yang siap dipanen. Senin (5/4/2021) 

POSBELITUNG.CO , BELITUNG -- Kasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bidang Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Yuli Hendri mengatakan, meskipun harga lada naik tetapi tidak terlalu menguntungkan petani, karena, stok lada di petani saat ini sedikit.

Dia mengatakan, beberapa tahun ini harga lada memang rendah, kemudian pada November 2020 harga mulai merangkak naik.

"Beberapa bulan ini (lada) melonjak tinggi mungkin harga tinggi karena stok dipetani memang kurang, sehingga agen-agen di Belitung ini membutuhkan barang untuk ekspor, dan juga melihat dari pasar dunia harga lada cenderung naik," jelas Yuli kepada posbelitung.co, Senin (5/4/2021).

Kendati harga lada naik, Yuli mengatakan, ketersedian stok lada di petani sudah berkurang, adapun lada siap jual hanya di tingkat pengumpul saja.

"Kalau harga yang naik sekarang saya kira tidak terlalu menguntungkan bagi petani, karena ditingkatan petani lada-nya sudah tidak ada lagi. Paling yang masih ada barangnya itu ditingkatkan pengumpul, di kecamatan,  desa, nanti barulah larinya ke pengumpul Kabupaten dan diteruskan ke agen-agen besar," ungkap Yuli.

Mulai november 2020 lalu sampai sekarang tren harga lada terus  naik, dari nilai Rp 45.000 perkilogram, hingga perhari ini (5/4/2021) Rp 85.000 perkilogram.

Dia memprediksi sampai akhir 2021 akan datang dikisaran Rp 105.000 perkilogram,  pada tahun berikutnya,   kemungkinan harga lada lebih lagi.

"Untuk produksi lada ditahun 2020 jauh berkurang dari tahun 2019, perkiraan hampir 50 persen berkurang produksinya. Jadi secara otomatis barang kurang, harga tetap naik," ucapnya.

Sedangkan jumlah petani lada saat ini menurutnya tetap banyak, selain itu juga sudah saat ini ada perluasan tanam lada sekitar  125 hektar, bibitnya pun sudah dibantu dan sudah sampai tingkat kelompok, hanya menunggu musim tanam.

Faktor Cuaca dan Hama

Memetik lada, Petani di Desa Buluh Tumbang, Tanjungpandan sedang memilih lada yang siap dipanen, Senin (5/4/2021)
Memetik lada, Petani di Desa Buluh Tumbang, Tanjungpandan sedang memilih lada yang siap dipanen, Senin (5/4/2021) (Posbelitung.co/Suharli)

Panen lada tahun 2021 diperkirakan tidak akan banyak, hal itu dikarenakan kondisi cuaca yang terlalu banyak hujan sehingga berpengaruh pada tanaman lada baik dari hasil buahnya maupun kendala hama penyakit.

Satu diantara pembeli lada di Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, Alun mengatakan karena belum memasuki panen raya tidak dapat mengirim banyak lada keluar.

"Tidak setiap bulan kirim, kan belum masuk panen raya juga, bulan kemarin saja kirimnya sekitar 800 kilogram sampai bulan 1 ton lebih," kara Alun kepada Posbelitung.co, Selasa (5/4/2021).

Dia berpendapat untuk tahun ini panen lada kemungkinan tidak akan banyak, hal itu dikarenakan faktor dari cuaca karena hujan, dan hama penyakit banyak selain itu hanya sedikit tanaman lada yang ditanam petani.

"Walau mungkin ada yang banyak nanam tapi buahnya yang tidak ada. Petani banyak yang ngeluh juga buahnya tidak ada," ucapnya. 

(Posbelitung.co/Suharli)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved