Netizen Gak Punya Empati, Tragedi KRI Nanggala Dijadikan Guyonan, Ini Kata Psikolog
Psikolog Tika Bisono menyebut, pihak-pihak yang melakukan hal itu adalah orang-orang yang tidak memiliki empati dan simpati
POSBELITUNG.CO - Tragedi memilukan tenggelamnya KRI Nanggala 402, duka bagi segenap rakyat Indonesia.
Sejumlah doa dan harapan dipanjatkan untuk para korban 53 awak KRI Nanggala yang gugur menjalankan tugas negara.
Di era media sosial, ucapan duka ini dilontarkan melalui media sosial.
Tapi sayangnya, disaat Indonesia sedang berduka, ada saja netizen atau masyarakat yang mengumbar komentar yang tak pantas.
Tragedi KRI Nanggala dijadikan guyonan.
Bahkan ada yang menuliskan komentar hujatan.
Baca juga:
--> Oknum Polisi Nyinyirin Tragedi KRI Nanggala, Kabareskrim Pastikan Pelaku Dipidana
Ulah mereka yang tidak elok itu dikecam segenap warganet.
Seperti yang diunggah oleh akun @ndorobeii.
Mengapa hal ini masih terjadi? Psikolog menjelaskannya.
Tak ada empati dan simpati
Psikolog Tika Bisono menyebut, pihak-pihak yang melakukan hal itu adalah orang-orang yang tidak memiliki empati dan simpati.
"Orang-orang yang seperti itu, Satu, empati enggak ada. Kedua, simpati enggak ada," kata Tika saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/4/2021).
Ia menjelaskan, dalam ilmu psikologi empati merupakan bagian dari kecerdasan emosi.
Secara lebih luas, ia merupakan bagian dari kematangan seseorang dalam merespons peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Kematangan ini disebutnya tidak tergantung pada usia seseorang.