Netizen Gak Punya Empati, Tragedi KRI Nanggala Dijadikan Guyonan, Ini Kata Psikolog

Psikolog Tika Bisono menyebut, pihak-pihak yang melakukan hal itu adalah orang-orang yang tidak memiliki empati dan simpati

Editor: Hendra
Twitter @JurnalMaritim
Kapal selam KRI Nanggala-402 

Situasi kemarin, menjadi bahan segar bagi mereka untuk menunjukkan eksistensi dan mengukuhkan nilai yang dipegang.

"Peristiwa-peristiwa seperti ini lah yang akan mereka pakai untuk mendiskreditkan kepatriotisan mereka (prajurit TNI yang merupakan bagian dari Negara), mendiskreditkan unsur kepahlawanan mereka, mendiskreditkan penghormatan kepada mereka, (yang memberi penghormatan) malah dianggap alay," ujar Tika.

Secara psikologis, ia menyebut hal semacam ini menjadi proses pelemahan identitas TNI.

"Tuh TNI saja lemah, berarti butuh yang lebih kuat. Walaupun itu kecelakaan, mereka akan membungkusnya bukan kecelakaan, alutsista yang lemah, uang yang begini. Mereka (pelaku) jika diajak berempati ke keluarganya, bagi mereka keluarga sama bersalahnya dengan yang menjadi TNI," ujar dia.

Berlindung di balik anonimitas

Terakhir, Tika menjelaskan para pelaku yang berkoar di media sosial penakut, karena hanya berlindung dibalik anonimitas media sosial.

Hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat luas adalah melawannya.

Misalnya dengan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Alasannya, pelaku memiliki kecenderungan akan kehilangan aroganitasnya apabila sudah tertangkap dan diketahui identitas aslinya di dunia nyata, bukan dunia maya.

Terkait hal ini, Tika berpesan agar kita sebagai manusia sebisa mungkin menjadi pribadi yang cukup baik bagi sesama.

"Kalau kita belum bisa menjadi baik di mata Allah SWT, setidaknya kita bisa cukup baik kepada orang lain," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komentar Negatif ke KRI Nanggala-402, Psikolog: Tak Ada Empati", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved